Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair Mawar

1 Juni 2023   11:33 Diperbarui: 1 Juni 2023   12:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Lelaki muda itu
Sedang mencari gubahan syair yang hilang
Dia bertanya dari desa dan kota tentang syair yang hilang
Padahal syair itu adalah hati dan jiwa lelaku
Namun kemana syair itu hilang
Hilang tanpa jejak aksara dan kata

Penyair mawar
Mencari syair yang hilang di hutan dan gurun
Dia bertanya kepada siapapun yang di jumpa
Namun tetap saja syair hilang
Tak dapat di cari

Penyair mawar
Penyair yang kehilangan kosa kata dan bahasa
Kosa kata dan bahasa terasa tersumpal oleh kursi kuasa
Hingga dia tidak lagi mampu bersyair
Karena syair sudah tidak jadi bunga lagi
Karena syair sudah tidak di taman lagi
Namun syair telah kehilangan ruh dan nyawa

Penyair mawar
Penyair yang kehilangan gubahan syair
Seluruh bait syair hilang tanpa rekam jejak
Syair hilang di telan zaman yang mulai gelap
Seperti kegelapan malam yang tak berjumpa rembulan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun