Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Horor: Isolasi di Masa Covid

29 Mei 2023   21:40 Diperbarui: 29 Mei 2023   21:45 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Ketika aku di isolasi di masa pandemi
Aku di taruh ruang kamar tanpa kawan
Terasa bau mayat menyengat di setiap malam yang gelap
Saat siang keadaan nampak lingkungan aman-aman saja
Namun di saat malam tiba
Terasa ada beberapa keganjilan
Terkadang ada kursi yang berjalan sendiri
Terkadang ada pintu yang seolah-olah ada yang membuka dan menutup
Namun aku masih tetap tenang sampai di hari yang ketiga
Saat di isolasi

Keadaan di waktu mulai pukul 12 malam
Terasa ada sesuatu yang memanggil-manggil
Namun ku coba tak hiraukan keadaan
Anggap saja itu hanya ilusi
Semakin kupejamkan mata
Semakin keras keadaan suara itu
Lalu ku buka mata pelan-pelan suara itu mulai hilang
Sungguh keadaan isolasi di masa covid
Memang terasa di penjara dalam keadaan horor di saat malam
Namun di saat siang
Terasa tak ada masalah keadaan

Hari demi hari
Telah terlewati masa isolasi
Namun keadaan malam tetap saja mencekam
Apalagi di barengi dengan suara hujan yang semakin menderu
Selaksa mesin yang begitu kencang
Membuat hati selalu waspada
Karena kebetulan aku di ruang isolasi sendiri tanpa kawan
Terasa sepi membuat keadaan semakin mencekam

Kursi yang semula di dekat pintu
Berubah menjauh dari pintu
Entah pikiranku yang melayang
Atau aku salah melihat keadaan
Namun yang pasti aku merasa ada keganjilan di ruang isolasi ini
Saat besok aku boleh pulang dari ruang isolasi
Saat itulah puji syukur kupanjatkan kepada Ilahi
Aku bisa melewati isolasi di masa pandemi yang penuh arti dan perjuangan dalam mempertahankan sebuah nafas kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun