Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mei Tanpa Hujan

29 Mei 2023   20:34 Diperbarui: 29 Mei 2023   20:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Suara gemericik air sudah tiada
Suara senandung air hujan
Sudah hilang di bulan mei
Padahal aku menunggu hujan mei
Namun hujan mei tak pernah datang
Terasa hujan menjauh di bulan mei
Mungkin saja hujan masih berkumpul
Menuju bulan selain mei

Mei tanpa hujan
Panas udara semakin menyengat
Karena mei tanpa hujan
Padahal hujan
Sudah aku tunggu sejak awal mei
Sampai akhir Mei
Hujan tak pernah datang
Hingga udara menjadi panas
Sepanas hati yang selalu gelisah akan keadaan

Mei tanpa hujan
Mulai awal bulan
Hingga akhir bulan tak ada hujan
Kemana pergi hujan yang biasanya datang
Kini hujan sudah tak muncul lagi
Akankah hujan marah
Hingga tak menampakkan suara nan gemericik yang indah
Kini udara semakin hambar tanpa hujan
Begitu mendidih tanah-tanah mulai gersang
Karena hujan mei tak kunjung datang

Mei tanpa hujan
Tanah tak basah kembali
Air sungai mulai surut
Sebab bulan mei tanpa hujan
Membuat hati merasa panas
Sepanas mentari tanpa awan
Sungguh mei tanpa hujan
Hidup terasa panas
Tanpa ada air yang jatuh
Membasahi tanah-tanah yang kering
Membuat keadaan semakin panas
Sepanas keadaan hati yang lagi kacau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun