Berani sekali engkau
Mengkritisi mereka yang punya kuasa
Engkau tulis diksi satiran
Selaksa badai angin menghantam sebuah negeri
Keberanianmu dalam menulis
Selaksa keberanianmu para martir yang di sucikan
Engkau selaksa peluru menembus luka-luka lama
Engkau selaksa benteng yang di tumbangkan melalui tangan-tangan besi
Pujangga di penjara
Dimasukkan di lorong gelap
Di interogasi sampai engkau sadar
Sedang apa engkau menulis tentang pemberontakan
Penguasa tahu engkau tak akan gentar dengan suguhan penjara
Apalagi sebuah kematian
Bagi pujangga pemberontakan adalah jalan menuju firdaus yang engkau tunggu
Namun yang punya kuasa tahu
Kalau engkau akan dimatikan tidak sekedar tubuhmu
Tetapi ruh bahasamu akan diberangus dengan pembunuhan karakter
Pujangga di penjara
Dimasukkan tanpa pengadilan sejati
Pengadilan hantu yang akan mengadilimu
Selaksa pengadilan Iblis yang berkuasa di tanah-tanah hitam
Merayu dengan kesenangan sesaat
Lalu dimasukkan dalam lubang penjara tanpa udara
Pujangga di penjara
Ketika berani bicara pemberontakan
Maka diamlah! puisi jika engkau ingin selamat
Karena hukum milik penguasa
Sedangkan kebenaran milik mereka para pemenang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!