Akan kubungkam segala omong kosong semesta
Kan kujinakkan semesta raya dengan darah yang segar
Aku tak ingin hidup itu tanpa hitam
Ingin sekali segala semesta kurobohkan lewat puisi dan sajakku
Biar langit tahu
Salama aku masih hidup
Tak kan kubuat tenang ruh dan jiwanya
Kan kurampas dengan darah sekalipun
Dunia penuh kebohongan
Omong kosong adalah pemenang
Mereka yang malas akan segera di tampar dengan pena yang berdarah
Supaya mereka tahu
Bahwa hidup itu tidak hanya sekedar ngopi dan duduk manis
Namun hidup itu kobaran api
Setiap saat membakar seluruh angan-angan nafasku
Darah itu segar
Bersama sajak dan puisi kubentangkan tinta darah
Supaya mereka paham di setiap huruf yang kutulis
Memenuhi aliran darah segar
Namun aku bukan penyair berdarah
Setiap kata dan huruf
Mampu mengobarkan semangat yang berapi-api
Kalau perlu dunia menjadi lautan darah sekalipun
Sastra dan puisi harus tetap bergerak
Walau tanpa nahkoda para pujangga
Aku bukan penyair berdarah
Mampu menulis samudra api
Hingga darah memenuhi semesta raya
Karena darah itu bagian dari keindahan
Keindahan dari sastra dan puisi di setiap ketukan kata dan aksara