Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit yang Roboh

14 Februari 2023   06:43 Diperbarui: 14 Februari 2023   06:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Melihat langit yang roboh

Hati terasa bergetar

Selaksa disambar badai harapan yang hilang

Langit menjadi sebuah harapan

Tetapi nampak langit sedang tidak baik-baik keadaannya

Karena langit tidak mampu menahan air hujan

Hingga air hujan tumpah dari langit

Bersama air hujan dan awan yang menggumpal hitam

Menuju celah-celah sungai yang berlubang


Langit yang roboh

Menampakkan sepenggal kisah tentang sebuah harapan

Namun kini harapan itu sirna

Bersama air hujan yang menggenangi tanah-tanah yang kering

Hingga menuju tanah-tanah yang basah

Sampailah harapan sirna ditelan langit yang roboh


Langit yang roboh

Sebuah perjalanan hidup

Hidup yang tak sesuai dengan sebuah harapan

Namun apa di kata

Jika langit roboh membawa kesedihan dalam hati

Hingga menikam sepanjang jalan jiwa

Menelusuri celah-celah air mata

Sampailah waktu

Langit roboh membawa harapan yang terabaikan


Langit yang roboh

Menjadi kisah tentang harapan

Harapan yang kandas ditelah air hujan

Hingga menuju celah-celah awan hati

Hingga rindu harapan sirna

Menjadi basah yang hilang ditelan air hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun