Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maha Cinta Ibu

1 November 2022   22:21 Diperbarui: 1 November 2022   22:40 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pada tanah
Mulai basah di terpa hujan
Hujan yang memberi warna semesta
Aku di medan jihad
Belajar memahami makna kehidupan yang terus kubawa lari
Bersama nafas yang masih mengarungi udara rindu
Rinduku kepadamu Ibu
Engkau pelita membesarkan anak-anakmu yang yatim
Engkau cahaya menerangi di saat hatiku sedang gelap gulita
Engkau lentera membawa cahaya semangat pada anak-anakmu yang mulai lelah
Menghambar menghadapi kerasnya hidup di nafas yang terus berkurang

Maha cinta Ibu
Engkau berikan kepadaku
Begitu besar maha cinta yang engkau kasih
Hingga nafasku tak mampu menebus kebaikanmu
Engkau tanpa lelah berjuang membesarkan anak-anakmu
Kebaikanmu Ibu tak hilang ditelan masa
Sampai darah ini berhenti sekalipun
Engkau Ibu
Selalu ku ingat maha cintamu kepadaku

Pada udara
Engkau selalu memberi makna kehidupan
Semoga jannatun firdaus
Menyertai kepergianmu Ibu
Dengan maha cintamu Ibu
Engkau selaksa hujan yang memberi keberkahan kepada semesta

Kepergianmu Ibu
Nafasku terasa hilang di dada
Tetapi engkau selalu mengingatkanku
Bahwa hidup itu seperti musim hujan
Nanti juga akan ada kemarau
Bahwa hidup nanti juga akan mengalami kematian
Maka siapkan jiwamu menuju ruh Ilahi
Biarkan jasadmu menyatu di tanah yang membungkus ragamu kelak

Maha cinta Ibu
Kurasakan di sanubari atma
Selongsong rindu kepadamu
Masih menyelimuti udara
Hingga nafasku selalu mengingat dan mengenang maha cinta Ibu
Cinta yang penuh keikhlasan dan ketulusan kepada anak-anakmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun