Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayat Puisi "Ruang Semesta Duka"

15 Juli 2022   15:47 Diperbarui: 15 Juli 2022   16:02 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah ku injak di pagi yang kabut

Aku duduk di dekat jiwamu

Hati siapa yang tak sedih?

Mendengar kekasih menutup mata selamanya

Tak terasa tetesan air mata tumpah ruah

Mengiringi langkah kepergianmu

Langit kutatap di pagi yang kabut

Sembari mendengar kabar kekasih yang sudah tiada

Tetesan ayat puisi air mata menggema di balik awan atma

Kulantunkan atas kepergianmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun