Tanah ku injak di pagi yang kabut
Aku duduk di dekat jiwamu
Hati siapa yang tak sedih?
Mendengar kekasih menutup mata selamanya
Tak terasa tetesan air mata tumpah ruah
Mengiringi langkah kepergianmu
Langit kutatap di pagi yang kabut
Sembari mendengar kabar kekasih yang sudah tiada
Tetesan ayat puisi air mata menggema di balik awan atma
Kulantunkan atas kepergianmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!