Mohon tunggu...
Khoirul Mustofa
Khoirul Mustofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KPI

Menulis Akan Memperpanjang Umur kunjungi juga blog saya pribadi kita akan menjelajahi tata cara yang baik dalam berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanam Pohon Trembesi untuk Penghijauan Guna Mendukung Net Zero Emissions

22 Oktober 2021   11:14 Diperbarui: 22 Oktober 2021   11:28 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau BSB Semarang yang tampak asri karena ditanami pohon trembesi, dok. pribadi.

Kesadaran umat manusia akan pentingnya menjaga alam, beberapa tahun ini menjadi fokus perhatian serius oleh masyarakat internasional. Hal tersebut dikarenakan bumi yang kita tempati ini sudah mulai tidak seimbang, ditandai dengan pemanasan global. Iklim mulai tidak stabil hal itu disebabkan belahan bumi utara daerah yang diselimuti oleh gunung es mendapatkan sinar matahari yang lebih dari daerah-daerah lain di Bumi, akibatnya gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Hingga akhirnya akan mengakibatkan peningkatan permukaan laut. Selain itu efek dari pemanasan global adalah suhu bumi cenderung meningkat dan tidak merata di beberapa wilayah bagian bumi, wilayah lain mengalami musim hujan sedangkan yang lain kemarau yang berkepanjangan.

Penyebab dari pemanasan global adalah tingginya penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan banyak karbon dioksida hingga berpengaruh terhadap efek rumah kaca. Selain itu, pengundulan hutan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab mengakibatkan temperatur suhu bumi terus naik. Dari latar belakang tersebut, masyarakat dunia melakukan Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris pada 2015 yang mewajibkan negara industri dan maju mencapai nol-bersih emisi (net zero emissions) pada 2050.

Nah, kita sebagai penghuni bumi selayaknya mendukung program tersebut agar bumi yang kita tinggali ini bisa tetap asri dan seimbang. Negara kita Indoneisa telah menargetkan untuk mencapai Net-Zero Emissions  selambat-lambatnya tahun 2060. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari mengeluarkan kebijakan pembangunan rendah karbon yang menyasar berbagai sektor. Misalnya disektor energi pemerintah telah mengiatkan penurunan intensitas energi, pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. 

Salah satu cerita penulis dalam mendukung program net zero emissions adalah dengan melakukan penghijauan. Banyaknya kendaraan bermotor berperan penting terhadap jumlah carbon dioksida (CO2) yang akan mempengaruhi efek rumah kaca. Sehingga penulis berinisiasi bersama tim saat KKN dengan mengadakan program penghijauan di salah satu daerah di Kota Semarang dengan melakukan penanaman pohon trembesi dipinggir jalan yang bisa bermanfaat sebagai peneduh dari panasnya terik matahari dan sebagai penyerab jumlah karbon dioksida yang dihasilkan dari kendaraan bahan bakar fosil. 

Dok. KKN MIT DR
Dok. KKN MIT DR

Perlu diketahui bahwa pohon trembesi mampu menyerap CO2 dalam jumlah besar dilansir dari Antaranews.com menurut Prof. Endes N Dahlan yang merupakan pakar ahli tanaman hutan kota, mengatakan bahwa pohon trembesi atau disebut pohon hujan paling tinggi menyerap karbondioksida di udara. Trembesi yang memiliki rentang cabang panjang hingga lebih dari 15 meter dapat menyerap 23 ton CO2 pertahun. Sungguh luar biasa bukan!

Program guna mendukung Net-Zero Emissions ini, penulis bersama tim bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Penulis sebagai kordinator kelompok melalui inisiatif tim, sekretaris membuat proposal ke dinas. Selang beberapa hari, kami melakukan konfirmasi mengenai pengajuan untuk pembibitan pohon trembesi tersebut. Pada akhirnya, proposal di setujui dan mendapatkan bantuan sebanyak 25 pohon trembesi dan 25 pohon sukun. Untuk trembesi ini, kami agendakan untuk melakukan penanaman di pinggir jalan agar manfaatnya bisa maksimal ketika nanti sudah besar.

Saat proses penerimaan kami disambut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono beserta para pegawainya. Penulis bersama anggota KKN Faqih dan Anil saat itu nampak gembira bisa bertemu langsung dengan kepada Dinas Lingkungan Hidup. 

Setalah menerima bibit pohon tersebut kami angkut dengan menggunakan mobil pick up ke daerah Mijen, Kota Semarang.

Dari kegiatan ini, semoga para pembaca yang budiman bisa terinspirasi sehingga upaya penghijauan di beberapa dareah terutama perkotaan bisa semakin kembali gencar dan menjadi fokus perhatian. Dengan demikian, negara kita bisa mewujudkan Net-Zero Emissions  selambat-lambatnya tahun 2060.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun