Â
3. Shalat lima waktu dalam sehari bisa membentengi diri dari perilaku buruk
Sedangkan kenapa harus lima waktu? Dalam dinamika kehidupan dunia ini, manusia secara fitrah sering lupa akan kedudukannya hidup di dunia, hanya untuk beribadah kepadaNya, (QS. 51 : 56) dengan menjalankan perintah menjadi khalifah fil ard di bumi (QS. 2 : 30). Dalam menjalankan perintah demikain, ujian akan senantiasa menghampiri diri kita. Dengan mendirikan shalat akan berfungsi sebagai alaram akan tujuan hidup di dunia. Asbabul nuzulnya perintah shalat, ketika Rasul dalam berdakwah menghadapi tantangan yang keras dari golongan kafir quraisy setelah, paman dan istrinya meninggal dunia. Padahal, mereka berdua ketika  masih hidup yang melindungi  Nabi, dari gangguan orang-orang  kafir. Peristiwa ini dinamakan tahun kesedihan, jiwa Nabi benar-benar tergoncang. Dalam sejarah  sampai Nabi pernah mau berhenti untuk berdakwah. Kemudian Allah mendidik Nabi agar spirit dalam berjuang bisa kembali lagi, dengan memperjalankan Isra Miraj. Dalam peristiwa itu nabi ditunjukkan pedihnya di neraka dan ditunjukkan nikmatnya di surga, dan Nabi diperintahkan oleh Allah untuk mendirikan shalat.Â
4. Dengan shalat diri akan menjadi lebih tenang dan tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan
Di dalam surat Al-Ma'arij ayat 19, manusia diciptakan bersifat keluh kesah, supaya menusia bisa naik derajatnya bukan malah terperosok ke dalam lubang kehinaan. Setidaknya lima waktu dalam sehari, masalah yang sulit dipecahkan terkadang datang menghampiri diri kita, bisa diadukan dengan meminta pertolongan kepada Zat Yang Mahakuasa. Sehingga, jiwa kita akan terasa tenang dan semakin tangguh di dalam menghadapi cobaan hidup. Namun, apabila kita ditimpa musibah tidak lekas mendirikan shalat, diri kita akan terasa gelisah, seakan-akan masalah itu sangat besar sampai membuat berputus asa. Kenapa demikian? Karena, tidak ada sandaran untuk meminta pertolongan maka, lemahlah jiwa kita.Â
Lanjutan ayat ini dijelaskan bahwa, manusia apabila ditimpa kesusahan berkeluh kesah dan apabila ditimpa kebaikan mereka amat kikir. Kecuali orang yang tetap memelihara shalatnya. Beruntunglah orang yang memelihara shalat, dengan memahami maksud dari shalat itu sendiri. Â Â
Kesimpulan
Kebermaknaan shalat dalam membentuk spiritual dapat ditempuh dengan mengerjakan shalat sesuai dengan tujuan  yang sebenarnya, agar orang mukmin senantiasa mengingat akan kedudukannya sebagai hamba Allah. Dengan mengingat akan ikrar, bisa membuat kita tersadarkan bahwa hidup di dunia hanya sementara, sehingga ketika sudah mendirikan shalat akan segera untuk mengumpulkan pahala kebaikan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, mendirikan shalat setidaknya lima waktu dalam sehari dan bisa ditambah dengan shalat sunnah, akan menjaga diri kita tetap berada di jalan kebenaran.Â
Â