Mohon tunggu...
Khoirul Anam
Khoirul Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Enterpreneur yang Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

"Surabaya: asal-usul,sejarah,jejak kepahlawanan, Kota Pahlawan"

30 November 2024   00:25 Diperbarui: 30 November 2024   00:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Halo sobat pembaca  dikesempatan ini saya mau bercerita kebudayaan asal daerah saya yaitu Kota Surabaya Diawal cerita saya mau jelasin asal-usul kota Surabaya , setelah itu ada beberapa peristiwa penting didalam cerita juga tokoh tokoh yang berpengaruh dalam kemerdekaan kota surabaya ada beberapa versi mengapa dinamakan kota Surabaya yang pertama adalah Nama surabaya sendiri berasal dari Kata "sura" dan "baya" Nama Surabaya berasal dari gabungan kata "sura" dan "baya" dalam bahasa Jawa. "Sura" berarti berani, sedangkan "baya" berarti bahaya. Secara harfiah, Surabaya berarti berani menghadapi bahaya, Lalu yang kedua adalah Cerita rakyat tentang ikan hiu Sura dan buaya Baya Cerita rakyat yang sangat populer menceritakan tentang pertarungan antara ikan hiu Sura dan buaya Baya yang saling menerjang dan memukul. Perkelahian ini terjadi karena kedua hewan tersebut merasa wilayahnya terancam. Akhirnya, Sura dan Baya sepakat membagi kekuasaan, dengan Sura berkuasa di dalam air dan Baya di daratan. Lambang Kota Surabaya adalah gambar ikan hiu Sura dan buaya Baya. Juga ada versi yang ketiga Churabaya, desa tempat menyeberang di Sungai Brantas,Nama Surabaya awalnya adalah Churabaya, desa tempat menyeberang di tepian Sungai Brantas. Nama ini tercantum dalam prasasti Trowulan I tahun 1358 M. menurut artikel Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (rabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapaca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).   Surabaya dalam (bahasa Jawa: Hanacaraka: , Pegon: , translit. Kuth Surby; pengucapan bahasa Jawa: [ku surbj]; pelafalan dalam bahasa Indonesia: [surabaja] ) tidak luput juga Sejarah Kota Surabaya berkaitan dengan pertempuran Raden Wijaya melawan pasukan Mongol pada 31 Mei 1293. Peristiwa ini mengukuhkan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit.  

Berikut beberapa peristiwa penting dalam sejarah Kota Surabaya:

Asal-usul nama: Nama Surabaya berasal dari kata sura yang berarti berani dan baya yang berarti bahaya. Nama ini muncul dalam Nagarakretagama, pidato Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit yang ditulis pada tahun 1365. Pelabuhan penting: Surabaya menjadi pelabuhan penting di zaman Majapahit karena letaknya di pesisir utara Pulau Jawa. Pelabuhan utama Belanda: Pada masa kolonial Belanda abad ke-19, Surabaya menjadi pelabuhan utama yang mengumpulkan hasil produksi perkebunan di ujung timur Pulau Jawa untuk diekspor ke Eropa. Hari jadi kota: Hari jadi Kota Surabaya ditetapkan pada 31 Mei 1293. Kota besar: Surabaya ditetapkan sebagai kota besar berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950. Lambang kota: Lambang Kota Surabaya adalah ikan hiu Sura dan buaya Baya. Peristiwa proklamasi: Kabar proklamasi kemerdekaan RI sampai ke Surabaya pada 20 Agustus 1945. Pertempuran 10 November: Rakyat Surabaya menantang pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945

Kota Surabaya juga dijuluki sebagai kota pahlawan, mengapa disebut kota pahlawan? Karena ada banyak sekali tokoh yang berpengaruh dalam kemerdekaan kota Surabaya dan menjadi Ikon. Contoh menurut artikel : https://www.batiqa.com/id/hotels/surabaya/read-article/5-tokoh-pahlawan-asal-surabaya

  • Bung Tomo

Memanfaatkan radio sebagai alat perjuangan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah spesialisasi tokoh yang memiliki nama asli Sutomo ini. Akrab dipanggil Bung Tomo, jurnalis media elektronik ini dikenal punya kemampuan orasi luar biasa yang membuat semangat para pejuang semakin berkobar. Tanpa orasi-orasinya, rasanya sulit membayangkan para pejuang tetap bersemangat saat Belanda memberikan ultimatum untuk menyerahkan Surabaya. "Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka". Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!" adalah salah satu kalimat paling terkenal yang pernah diucapkan oleh Bung Tomo

  • KH. Mas Mansur

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tokoh Empat Serangkai yang terdiri dari Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansur sering disebut-sebut sebagai tokoh sentral pejuang tanpa senjata yang mengawal kemerdekaan Indonesia. Nah, KH. Mas Mansur ternyata merupakan salah satu pejuang Surabaya yang berjuang lewat organisasi dan karya tulisannya.

  • HR. Mohammad Mangoendiprodjo

Lahir di Sragen, Jawa Tengah, HR. Mohammad Mangoendiprodjo dikenal sangat aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan di daerah Jawa Timur, khususnya saat terjadi pertempuran di Surabaya. Perannya dalam mengoordinir pengambilan senjata dari tentara Jepang untuk mempersenjatai Tentara Keamanan Rakyat membuatnya jadi tokoh yang amat diperhitungkan. Bahkan di pertempuran Surabaya, ia memegang kunci penting negosiasi gencatan senjata dengan Brigadir Mallaby.

  •  Gubernur Suryo

Sebagai Gubernur pertama Jawa Timur saat terjadinya Pertempuran Surabaya, peran Gubernur Suryo sama pentingnya dengan Mangoendiprodjo sehubungan dengan perjanjian gencatan senjata dengan Brigadir Mallaby. Hal paling diingat mengenai Gubernur Suryo adalah ketegasannya menentang saat Inggris memberikan ultimatum pada Indonesia agar menyerahkan Surabaya setelah kematian Mallaby. Dalam pidatonya lewat RRI, Gubernur Suryo menyatakan bahwa Arek-arek Suroboyo tidak akan pernah menyerah pada ultimatum Inggris dan akan melawan hingga tetes darah penghabisan.

  • Mayjen Sungkono

Dalam Pertempuran Surabaya, Mayjen Sungkono memegang peranan penting sebagai Panglima Angkatan Perang Surabaya. Ia berperan ganda sebagai pemimpin pertempuran yang berani dan penyulut semangat para pejuang hingga mereka tak takut akan persenjataan lengkap dan mutakhir milik tentara Inggris. Meski dengan hanya persenjataan minim hasil rampasan dari tentara Jepang, para pejuang di Surabaya mampu membuat pasukan Inggris kewalahan.

Sekian dari saya cerita mengenai asal usul nama Surabaya beberapa peristiwa penting yang terjadi disurabaya juga tokoh tokoh yang berpengaruh dalam kemerdekaan kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun