Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Irsyadul Ibad
Muhammad Khoirul Irsyadul Ibad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Matematika yang berminat terhadap teknologi dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transportasi dan Dampaknya terhadap Pemanasan Global

26 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 26 Juni 2022   20:35 3708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Pada era globalisasi, masyarakat sudah tidak asing lagi dengan keberadaan transportasi, baik transportasi umum maupun transportasi pribadi. 

Keberadaan transportasi dapat digunakan untuk menunjang kehidupan manusia, perjalanan dapat ditempuh lebih cepat sehingga dapat menghemat waktu untuk melakukan aktivitas lainnya. Kebutuhan transportasi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk. Transportasi merupakan sarana penunjang kehidupan masyarakat yang cukup penting di masa sekarang. 

Transportasi dapat membuat akses masyarakat menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan terlalu banyak tenaga untuk menempuh satu tempat ke tempat lain. Selain itu, waktu yang ditempuh juga akan lebih sedikit jika dibandingkan saat tidak menggunakan transportasi. Kemudahan tersebut tentu membuat masyarakat memilih menggunakan transportasi untuk memudahkan kegiatan sehari-harinya, baik itu transportasi umum maupun transportasi pribadi.

Meskipun transportasi dapat menunjang kehidupan manusia, sektor transportasi termasuk dalam 5 subkategori terbesar penyumbang emisi karbon di Indonesia (Mengacu pada laporan inventarisasi GRK Indonesia tahun 2019) yakni sekitar 6,68%. 

Emisi karbon adalah karbon dioksida dan karbon monoksida yang diproduksi oleh kendaraan bermotor, pesawat, pabrik, dan lain-lain yang menyebabkan polusi dan dianggap berbahaya bagi lingkungan.

Saat ini, penggunaan transportasi pribadi terutama sepeda motor lebih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia daripada transportasi umum. Dilansir dari situs databoks.katadata.co.id, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 136,32 juta unit dan 115,29 jutanya adalah sepeda motor. 

Menurut pernyataan dari Sutanto Suhodo, Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang transportasi, masyarakat lebih memilih transportasi pribadi seperti sepeda motor karena lebih murah. Sehingga semakin banyak orang yang memilih untuk menggunakan transportasi pribadi, akibatnya semakin banyak pula emisi karbon yang akan dilepaskan ke lingkungan. 

Emisi karbon ini dapat meningkatkan suhu udara dan menyebabkan pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi perubahan iklim. 

Salah satu efek perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca seperti curah hujan yang tidak teratur. Penyebabnya adalah pemanasan global yang membuat penguapan lebih cepat sehingga curah hujan meningkat.

Transportasi memang memudahkan kehidupan masyarakat di masa sekarang, namun dibalik kemudahan itu transportasi seperti kendaraan bermotor dapat melepaskan emisi karbon berupa karbon dioksida ke lingkungan. Emisi karbon dari kendaraan bermotor memiliki beberapa dampak, yaitu meningkatkan resiko penyakit dan gas rumah kaca. 

Tanpa adanya tindakan yang signifikan untuk mengurangi intensitas karbon dari sektor transportasi, maka emisi gas rumah kaca akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim di dunia.Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya pengendalian udara supaya emisi karbon tersebut tidak semakin meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun