Mohon tunggu...
Siti Khoiriah Yasin
Siti Khoiriah Yasin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Di atas Langit, masih ada Langit.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rasa Telor Ceplok

4 Mei 2020   06:49 Diperbarui: 5 Juni 2020   06:50 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sesimpel apapun pekerjaan atau kegiatan kita pasti ada sesuatu yang mesti dilalui, yaitu proses. Tidak ada magic simsalabim, seperti dengan cukup jentikkan jari kemudian langsung terjadi.

Bila kita mau pahami makna dari penafsiran ayat kun fayakun (jadilah..maka jadilah), itu memang teramat mudah jika Allah sudah berkehendak. Akan tetapi bila peruntukkannya berhubungan dengan manusia, maka kun fakaana (jadilah..maka jadi melalui proses), contoh : proses tahapan kelahiran seorang anak manusia, mulai dari pembuahan pada sel telur -> terbentuknya embrio -> kehamilan -> hingga melahirkan. Berjalannya proses tersebut diiringi dengan jangka waktu tertentu.

Peristiwa kelahiran dan kematian adalah bagian dari proses kehidupan. Selama rentang masa hidup manusia, pasti akan menemui kegagalan, kesedihan, kesakitan, maupun kesulitan yang dirasakan dan itu harus dapat kita lalui.

Memang tidak semudah kita membalikkan halaman pada sebuah buku. Namun kita harus yakin bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu selalu berbatas waktu. Tidak ada keabadian yang bersifat kekal pada diri manusia. Baik itu kesedihan maupun kebahagiaan.

Hidup bagai sebuah roda sepeda berjalan. Ada masa (waktu) pada tiap-tiap sudutnya, kadang berada di bawah, samping, dan atas. Agar roda berputar lancar, maka pedal sepeda harus tetap dikayuh oleh kaki sehingga sepeda terus berjalan maju. Hal Itu merupakan gambaran proses ikhtiarnya seorang manusia.

Hidup Penuh Kemungkinan

Selain sebagai bahan makanan, telur juga dijadikan sebagai obyek dari teori konspirasi. Sebuah teori yang membahas mana yang pertama kali ada, ayam atau telur ?

Teori konspirasi tersebut dimulai saat seorang ilmuwan yang bernama Stephen Hawking yang mengatakan bahwa telur telah lebih dulu ada, dibandingkan dengan ayam. Namun dasar dari argumennya sendiri, saya belum menemukan penjelasan detailnya.

Lain halnya dengan penjelasan ilmiah yang dikemukakan oleh para peneliti yang tergabung di Sheffield University dan Warwick University, Inggris. 

Hasil penelitian menyebutkan bahwa cangkang telur merupakan lapisan protein yang terbentuk dari ovarium yang secara eksklusif hanya dapat ditemukan di ovarium milik si ayam betina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun