Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tertawa ala Jawa, Ha ha ha...

20 Oktober 2016   02:21 Diperbarui: 20 Oktober 2016   02:53 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: (inpoin saja disini)

Orang Jawa memiliki konsep kesejahteraan yang unik. Karena salah satu tolok ukurnya adalah kebahagiaan yang diindikasikan dengan tingkat ketertawaan.

 Hal ini antara lain tercermin pada dialog kethoprak (seni drama tradisional Jawa). Ketika pegawai kerajaan melaporkan keadaan rakyatnya, sering menggunakan frasa “rakyat sami girang gumuyu” (rakyat pada senang dan tertawa, termasuk juga tersenyum).

Sementara itu instrumen ketertawaan orang jawa juga unik, yang di antaranya berujud cangkriman (tanya-jawab). Yaitu berupa kalimat atau kata yang harus ditebak.

Cangkriman dirancang sebagai candaan yang terkadang membutuhkan proses berfikir rangkap, namun ya ringan-ringan saja dengan hasil sedikitnya senyuman.

Ada beberapa varian cangkriman, misalnya wancahan (akronim), pepindhan (analog), blenderan (plesetan), permainan asumsi, pantun dsb. Hingga gaya campuran.

Cangkriman memang mentreatmen pikiran dan perasaan seolah-olah ada pada posisi tertentu padahal sebenarnya bukan di situ. Karena itulah cangkriman kadang-kadang membutuhkan kecerdasan tersendiri dan yang pasti harus khusnodlon (berbaik sangka).

Mau tahu contohnya?

Varian 1: Suru bregitu = asu turu di bregi watu (anjing tidur dijatuhi batu).

Varian 2: Sega sekepel dirubung tinggi(nasi sekepal dirubung tinggi) = salak.

Varian 3: Bapak pucung, rèntèng-rèntèng kaya kalung. Dawa kaya ula, pencokanmu wesi miring. Sing disaba, si pucung mung turut kutha.(Siapa aku, rerangkaian seperti kalung. Panjang kayak ular, tumpuanmu besi miring. Yang di tuju, si Aku, ya hanya menyisir kota). = Apakah itu? (ia adalah sepur/kereta api).

Varian 4: (1). Wajik klethik gulane Jawa, WULUNE SITHIK, BARANGE DAWA... (Panganan terbuat dari beras ketan gulanya gula merah...bulunya sedikit, barangnya panjang). Apakah itu? (Ia adalah tales kimpul/ubi tales tunggal memanjang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun