Mohon tunggu...
Khila Rahma Wardani
Khila Rahma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam di IAIN Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tempat Wisata Solusi Membangun Mental Health

14 Desember 2021   17:25 Diperbarui: 14 Desember 2021   17:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tempat Wisata Solusi Membangun Mental Health

Oleh: Khila Rahma Wardani

(Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Pekalongan)

 Maraknya pandemi COVID-19 masih menghantui masyarakat yang ada di dunia hingga saat ini, tak terkecuali Indonesia. Berbagai metode telah dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan tenaga medis guna mengurangi mobilitas. Namun hingga saat ini pandemi masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Dalam peta persebaran kasus yang di catat oleh JHU CSSE COVID-19 Data pada bulan November, Indonesia memiliki 4,26 juta kasus dan 144 ribu meninggal. Hal ini tentunya membuat segenap warga negara Indonesia harus lebih mengencangkan protokol kesehatan guna mengurangi angka kasus COVID-19.

  Melonjaknya angka kasus COVID-19 mengakibatkan ruang gerak masyarakat Indonesia masih sangat terbatas hingga saat ini. Kegiatan yang sudah melekat seperti hangout bersama teman, makan bersama kerabat, dan kumpul-kumpul bersama harus benar-benar diminimalisir. Terlihat dari banyaknya kegiatan masyarakat seperti belajar mengajar yang masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Tidak hanya itu dari beberapa instansi perusahaan juga masih ada yang menerapkan kebijakan work from home (WFH). Akibat dari kebijakan tersebut mau tidak mau masyarakat harus menjalankannya demi kebaikan bersama. Tidak sedikit masyarakat yang merasa stress dan tertekan saat menjalankan aktivitasnya dirumah.

   Seperti yang dikatakan oleh Moh. Muslim dalam jurnalnya yang berjudul "Manajemen Stress Pada Masa Pandemi COVID-19" beliau mengatakan bahwa akibat dari pandemi COVID-19 masyarakat dihadapkan oleh peristiwa pemicu stress, seperti stress akademik, stress kerja, dan stress dalam keluarga. Stress yang di alami oleh masyarakat ini jika dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk bagi kesehatan mental (mental health). Maka dari itu setiap individu harus mempunyai cara untuk mengelola stress dengan baik. 

    Stress merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang berada di lingkungan perkotaan. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Qing Li dalam penelitian The National Human Activity Pattern Survey (NHAPS), sebanyak 92% masyarakat yang berada di perkotaan banyak melakukan kegiatan di dalam ruangan. Sehingga masyarakat kurang menerima energi dari alam yang sangat berpengaruh bagi mental health (kesehatan mental). Hal ini sejalan dengan situasi masyarakat sekarang yang banyak menghabiskan seluruh kegiatannya di rumah.

     Pandemi ini memberikan dampak yang cukup besar sehingga membuat masyarakat kurang leluasa untuk pergi ke tempat-tempat wisata. Terlebih tempat wisata alam terkenal akan keramaiannya yang mana dapat menularkan virus dengan mudah. Berbicara tempat wisata jika kita ingin menghabiskan waktu untuk istirahat sejenak tidak perlu pergi ke luar negeri yang membutuhkan banyak biaya. Masih banyak tempat wisata bernuansa alam yang ada di sekitar kita tentunya dengan pemandangan alam yang tak kalah menarik. Ada beberapa wisata alam yang mulai beroperasi dengan menetapkan batasan pengujung dan harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tidak bisa dipungkiri bahwa wisata alam seringkali dijadikan sebagai opsi utama bagi masyarakat untuk menghilangkan stress. Melihat situasi pandemi sekarang ini yang cukup membuat sebagian orang merasa tertekan untuk bekerja didalam rumah. 

      Beberapa wisata alam yang dapat menjadi tujuan utama masyarakat untuk menjaga kesehatan mental pertama yakni pantai. Pesona keindahan birunya air laut yang seakan bisa mengobati tekanan yang kita alami selama melakukan aktivitas di dalam rumah. Suara deburan ombak yang menggema juga ikut mengisi pendengaran kita. Pantai merupakan salah satu wisata alam yang cocok bagi kita yang ingin menenangkan pikiran. Berada di tepi pantai sambil menikmati semilir angin akan membuat kita merasa lebih tenang dan rileks. 

       Kedua, gunung. Kegiatan yang sering dilakukan oleh para pecinta alam di gunung yakni mendaki. Bagi individu yang mempunyai fisik yang kuat serta menyukai kegiatan yang lumayan ekstrem menyiapkan segala perlengkapan seperti makanan, tenda, jas hujan dan lain-lain sebagai pendamping saat kita mendaki. Tidak hanya itu setelah kita sampai pada tujuan kita bisa berkemah dan menikamati udara di atas pegunungan yang sejuk dan di pagi hari kita bisa menimati hangatnya sinar matahari. Ketiga, menjelajah kebun teh. Saat kita dihadapkan dengan hamparan daun teh yang hijau rasanya sangat menyegarkan mata. Selama ini kita dihadapkan oleh layar laptop maupun hp yang seringkali membuat mata merasa lelah. Maka dari itu perlu bagi kita selain menjaga kesehatan mental juga menjaga kesehatan mata dengan melihat tumbuhan hijau. 

         Keempat, camping di hutan. Kegiatan yang paling disukai oleh anak muda yaitu camping. Kegiatan yang menjadikan kita lebih dekat dengan alam. Tidak hanya itu, camping di alam terbuka juga bisa menumbuhkan rasa cinta kepada alam, yang mana hal itu sangatlah bagus untuk kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun