Mohon tunggu...
Zulkarnain ElMadury
Zulkarnain ElMadury Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Lahir di Sumenep Madura

Hidup itu sangat berharga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergolakan Pemikiran Mazhab:"Kompilasi Fiqih Indonesia Menyesatkan"

20 Juni 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbeda degan Indonesia, kalangan tokoh tokoh Mazhab seperti Imam Abu Hanifa, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Ahmad bin Hanbal, sebenarnya bukanlah tokoh mitos atau tokoh kultus, mereka semua tidak pernah bermimpi bahwa pendapatnya kelak akan menjadi sumber pemahaman penganut agama. Dalam berbagai kesempatan ulama ulama sekaliber Imam selalu menasehati pengikutnya agara tidak menjadi pengikut yang mandeg dan terkagum kagum dengan karya karyanya. Karena mereka tau, kalau sebuah tulisan, terlebih kalau berkaitan dengan ajaran agama dipaparkan kepada masyarakat sekitarnya, tatkala tidak tokoh yang memperkenalkan pemahaman tersebut kelak akan menjadi kiblat pemhaman banyak orang, apalagi tidak terlalu jauh antara masa perkembangan Islam sejak nabi hingga generasi para Imam, itu memungkinkan banyak faktor dari kalangan tokoh tokoh mazhab akan dikultuskan sebagai kutub pemahaman yang paling benar diatara para pengikutnya. Itulah sebabnya imam imam tidak mau mengambil resiko dengan kelak legetimasi pengikutnya bahwa mereka itulah yang pantas jadi imam mereka, sebagaimana warning parah Imam yang menolak fanatisme buta pengikutnya dalam berbagai keluhan dan nasehat nasehatnya.

Petuah petuah para Imam tentang haramnya bermazhab itu tertuang dalam berbagai kitab kitab, agar pengikutnya tidak semata mata taqlid, mengikuti begitu saja sebuah hasil ijtihad mereka tanpa mengetahui seluk beluk pemikirannya dari mana. Karena kata "ikut" tanpa tahu tujuan yang pasti pengikutnya kemana arah pemikiran para imam itu, akan menyesatkan diri dan orang lain, ibarat seseorang yang ikut temannya, tanpa mengetahui tujuan temannya itu memang menyesatkan. Atau kalau sekedar kagum lalu merasa terpanggil mengikuti petuahnya itu tak ada bedanya dengan cinta buta yang membuat dirinya terpasung dalam pemikiran mazhab, sebagaimana imam imam menuangkan tulisannya, mereka memperingatkan pengikutnya sebagai berikut

Peringatan Imam Abu hanifah Kepada pengikutnya  :

( إذا صح الحديث فهو مذهبي ) . ( ابن عابدين في " الحاشية " 1 / 63 )

1. Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah mazhabku.

( لا يحل لأحد أن يأخذ بقولنا ما لم يعلم من أين أخذناه )

. ( ابن عابدين في " حاشيته على البحر الرائق " 6 / 293 )

2. Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang kepada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya. Dalam sebuah riwayat dikatakan, “Haram bagi orang yang tidak mengetahui dalil peganganku lantas memberikan fatwa dengan perkataanku”.



( إذا قلت قولا يخالف كتاب الله تعالى وخبر الرسول صلى الله عليه وسلم فاتركوا قولي ) . ( الفلاني في الإيقاظ ص 50 )

3. Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah dan kabar Rasulullah, maka tinggalkanlah perkataanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun