Mohon tunggu...
Kheyene Molekandella Boer
Kheyene Molekandella Boer Mohon Tunggu... Dosen - Apapun Yang Terjadi Jangan Pernah Menyalahkan Tuhan

seorang Ibu dari anak Bumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi Bencana, Upaya Pengurangan Risiko Saat Bencana

19 Mei 2020   09:58 Diperbarui: 19 Mei 2020   09:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Corona atau wabah Covid 19 di Indonesia telah menyebar di berbagai kota besar, salah satunya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tak ingin lamban menanggapi isu ini Indonesia segera melakukan berbagai upaya untuk mengunci atau menghentikan penyebaran virus ini. Wabah covid 19 telah ditetapkan pemerintah sebagai bencana non alam, seluruh aktivitas manusia nyaris lumpuh. Semua lapisan masyarakat dihimbau untuk bekerjasama untuk menghentikan virus ini yakni dengan berdiam diri dirumah dan meminimalisir kegiatan di luar rumah.

Aspek komunikasi bencana dapat menjadi sebuah 'sinyal' yang memudahkan transfer informasi terkait bencana kepada masyarakat dengan beragam media. Frank Dance sendiri mengatakan bahwa hal yang paling sering terjadi dalam bencana adalah ketidakpastian informasi. Dalam kondisi  bencana kepastian informasi adalah sesuatu yang sangat berharga, karena informasi adalah 'harta' dan rujukan awal bagi masyarakat untuk bersikap. 

Hal ini harus didukung dengan kematangan informasi dari si pembuat pesan. Beberapa kota juga telah membentuk media center covid 19, yang bertujuan memberikan informasi sebenar-benarnya kepada masyarakat dan sebagai upaya dalam menangkal hoax yang bertebaran dan dianggap membingungkan masyarakat, sehingga dirasa media center sebagai wadah yang efektif untuk menyaring hoax tersebut.

Mengutip penjelasan Haddow dalam bukunya yang berjudul disaster communications in a changing media world menjelaskan ada lima poin penting dalam berkomunikasi secara efektif pada saat bencana ;  Customer focus yakni memahami informasi apa saja yang dibutuhkan masyarakat saat bencana, 

leadership comitment yakni komitmen dalam berkomunikasi secara berkelanjutan oleh pemerintah yang berada dilevel atas sebagai roda penggerak informasi, situasional awerness yakni kesadaran dlam mencari, menganalisa informasi untuk dikonsumsi, media partnership yakni pemerintah bekerjasama dengan media dalam penyampaian informasi. Selarasnya komunikasi dari atas ke bawah ditambah lagi keterlibatan media dan masyarakat adalah kunci keberhasilan komunikasi bencana.

 Komunikasi bencana juga bertujuan mengurangi resiko terjadinya bencana selanjutnya, meminimalisir korban dan dampak negatif lainnya. Komunikasi bencana meliputi banyak aspek selain informasi juga berisi kordinasi dari pemerintah ke masyarakat. Aspek kordinasi adalah sebuah cara mengkolaborasikan semua element masyarakat untuk terlibat aktif hingga bencana selesai. Pesan yang disampaikan saat kordinasi harus seragam dan cepat, 

sehingga semua lokasi yang terkena bencana dapat bergerak serentak. Media dalam wabah covid 19 telah membantu pemerintah dalam memberikan sosialisasi serta terus mengedukasi masyarakat melalui iklan-iklan dan pemberitaan yang sifatnya menghimbau sesering mungkin untuk terus menjaga kebersihan salah satunya mencuci tangan, penggunaan masker, dan dengan kelangkaan hand sanitizer akhirnya banyak informasi cara membuat handsanitizer, tentu saja ini sangat membantu masyarakat yang berhadapan dengan kelangkaan barang-barang tersebut.

Berkomunikasi dengan elemen masyarakat termasuk media, menjadi bukti kuat seragamnya pesan yang turun dari atas kebawah sehingga ketika pesan tersebut tersampaikan dengan baik maka dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi resiko bencana. Pasalnya dalam sebuah bencana sering terjadi ketidakpastian informasi yang beredar sehingga banyak masyarakat yang bingung dan akhirnya salah bersikap. Hal ini juga bisa disebabkan karena banyaknya pemberitaan hoax tentang covid 19.

Komunikasi bencana tidak saja berbicara saat bencana terjadi, tetapi saat pra hingga pasca bencana termasuk dalam komponen komunikasi bencana. Hanya saja kini Indonesia tidak dalam tahap pasca bencana, kita sedang dalam konteks bencana sedang terjadi. Harapan terbesar adalah kerjasama yang baik antara pemerintah dan semua element masyarakat saat sekarang harus berkelanjutan secara terus menerus, tidak boleh terputus. 

Terutama media menjadi faktor pendukung yang kuat untuk menentukan keberhasilan dari komunikasi bencana. Media dapat mengurangi kecemasan masyarakat akan wabah covid 19 ini serta memberikan kepastian informasi bagi kita semua. Informasi yang salah justru dapat memperburuk dan memperkeruh situasi yang ada, sehingga bukan sebatas berharap pada media saja masyarakat juga harus pandai menyeleksi informasi yang hendak dikonsumsi.

Komunikasi bencana biasanya dipersiapkan pada lokasi atau kota yang secara geografis rawan bencana. Bencana tersebut bisa saja seperti gunung meletus, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Namun juga tidak menutup kemungkinan sebagai tindak dari antisipasi semua harus memilikinya. Mulai dari pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana semua itu harus dapat ter-cover secara menyeluruh dan utuh. 

Hingga nanti saat wabah covid 19 sudah berlalu pemerintah memiliki tugas untuk menjalankan komunikasi bencana ditahap akhir yaitu pasca bencana, yang bertujuan memulihkan kembali kondisi sosial, ekonomi masyarakat demi kestabilan negara kita Indonesia. Semoga covid 19 segera berlalu, mari sama sama menyampaikan informasi yang baik dan bermanfaat untuk membantu pemerintah mengurangi resiko bencana yang terjadi. Mari kita patuh kepada anjuran dari pemerintah untuk menjalankan social distance dan lebih memilih 'stay at home' melakukan semua aktivitas dirumah. Salam sehat Indonesiaku!

NOTED : ARTIKEL INI PERNAH DIPUBLIKASIKAN DI HALAMAN OPINI DISWAY KALTIM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun