Mohon tunggu...
Kherika SitiNuraiman
Kherika SitiNuraiman Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Seorang Ibu Rumah Tangga Muda

Ibu rumah tangga muda yang ingin belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bisakah Tempat Wisata Menjadi Tempat Sekolah?

18 Januari 2021   15:19 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jika sekolah menjadi tempat menakutkan sekaligus berbahaya untuk penyebaran virus, dan penerapan sistem daring/online dirasa tidak epektif sebagai pengganti sekolah tatap muka, bagaimana jika sistemnya diubah menjadi sistem outdor saja? 

Sekarang ini, hampir di berbagai daerah mempunyai tempat wisata andalan. Tentunya lahan wisata atau pun tempat makan yang bertema outdor sangatlah luas.  Usaha pariwisata dan tempat-tempat makan bertajuk ruangan terbuka yang diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah, kita alih fungsikan menjadi tempat sekolah atau tempat pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.  

Tempat yang dipilih untuk pembelajaran tentunya yang dekat dengan sekolah. Tak hanya tempat wisata, tempat terbuka seperti lahan perkebunan kosong juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran tatap muka secara outdor.  

Dalam aturannya, pembatasan jumlah wisatawan yang diberlakukan oleh pemerintah adalah sebanyak 50% dari jumlah kuota yang seharusnya. Jika dihitung dengan jumlah siswa tiap sekolah sepertinya akan mampu menampungnya. Jika masih tidak cukup, dapat dibuatkan jadwal persesi atau diatur sedemikian rupa agar pembelajaran dapat terlaksana. 

Tekhnisnya, bisa memanfaatkan suasana teduh bawah pohon dan alas tikar. Tidak begitu sukar, satu tikar bisa dipakai 3-4 orang dengan jaga jarak. Pembelajaran sistem outdor juga memungkinkan para siswa menjadi segar kembali. Setelah hampir dua semester penuh menjalankan pembelajaran basis daring/online.  

Pemerintah, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pariwisata bisa bekerja sama untuk hal ini. Karena hampir semua siswa juga orang tua siswa mengeluh akan pembelajaran basis daring/online selama ini. 

 ***

 Saya pun sangat menyayangkan akan hal ini. Dengan berbagai alasan, sekolah ditutup dan belajar di rumah. Sedangkan, Saya juga merasakan betapa sulitnya menerima pelajaran meski pun sudah diterangkan oleh guru sampai berulang kali. Apalagi adik-adik sekarang, harus mampu memahami tanpa diterangkan oleh guru. Dan realitanya, hampir 70% gadget yang dipegang siswa malah digunakan untuk hal lain bukan untuk belajar online.  

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun