Seperti diketahui bahwa penyebaran virus corona telah menyebar ke berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Di penghujung tahun 2020 ini, di bulan April 2020 saja sebanyak 5.152 korban terjangkit virus covid-19 dan terus meningkat hingga saat ini (Yulianti.I.2020). Hal ini tidak terlepas dari keganasan virus ini dalam menyerang imunitas seseorang. Hal tersebut diperparah lagi jika seseorang tidak menjaga protokol kesehatan (prokes) dan juga tidak mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Di era pandemi ini masyarakat mulai mencari cara tradisional untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh guna menghadapi dan mencegah penularan covid 19. Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dalam era pandemi ini kita perlu memperhatikan imunitas tubuh. Imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh.Â
Sistem imun berperan dalam mengenal atau menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan (Aripin.I.2019). Salah satu sistem kekebalan tubuh adalah amandel (Austiawan.B.2015). Suatu kelenjar getah bening yang berada pada tenggorokan bagian belakang ialah tonsil atau biasa disebut amandel, kelenjar tersebut berfungsi sebagai penyaring untuk menjebak bakteri atau virus yang masuk ke saluran napas. Radang  amandel merupakan ciri dari respon sitem kekebalan tubuh dalam melawan bakteri atau virus (Efendi,M.,dkk.2016).
Tanaman pecut kuda dianggap oleh sebagian masyarakat merupakan hama, tetapi sebenarnya tanaman ini dapat meringankan gejala radang amandel dan berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, karena terbukti memiliki beberapa bioaktivitas berupa antimikroba, anti oksidan dan antianalgesik. Dari beberapa bioaktivitas tersebut menghasilkan ekstrak ethanol. Tanaman ini sering ditemukan di padang rerumputan dan tampak seperti ilalang dengan rata-rata tingginya tanaman itu sekitar 1 hingga 2 meter. (Anonim.2020). Bernama latin Stachytarpheta jamaicensis berbunga ungu atau ungu kebiruan.
Selai merupakan salah satu jenis olahan makanan awetan baik berupa sari buah maupun kulit buah yang di hancurkan dan dimasak hingga kental. Hingga saat ini selai menjadi olahan yang disukai oleh berbagai kalangan utamanya generasi Zoomer, oleh karena itu penulis  membuat Artikel Ilmiah ini berjudul INOVASI SIPEKA (Selai pecut kuda{Stachytarpheta jamaicensi}) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID-19.
Seperti diketahui bahwa penyebaran virus corona telah menyebar ke berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Di penghujung tahun 2020 ini, di bulan April 2020 saja sebanyak 5.152 korban terjangkit virus covid-19 dan terus meningkat hingga saat ini (Yulianti.I.2020). Hal ini tidak terlepas dari keganasan virus ini dalam menyerang imunitas seseorang. Hal tersebut diperparah lagi jika seseorang tidak menjaga protokol kesehatan (prokes) dan juga tidak mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Di era pandemi ini masyarakat mulai mencari cara tradisional untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh guna menghadapi dan mencegah penularan covid 19. Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dalam era pandemi ini kita perlu memperhatikan imunitas tubuh. Imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Sistem imun berperan dalam mengenal atau menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan (Aripin.I.2019).Â
Salah satu sistem kekebalan tubuh adalah amandel (Austiawan.B.2015). Suatu kelenjar getah bening yang berada pada tenggorokan bagian belakang ialah tonsil atau biasa disebut amandel, kelenjar tersebut berfungsi sebagai penyaring untuk menjebak bakteri atau virus yang masuk ke saluran napas. Radang  amandel merupakan ciri dari respon sitem kekebalan tubuh dalam melawan bakteri atau virus (Efendi,M.,dkk.2016).
Tanaman pecut kuda dianggap oleh sebagian masyarakat merupakan hama, tetapi sebenarnya tanaman ini dapat meringankan gejala radang amandel dan berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh, karena terbukti memiliki beberapa bioaktivitas berupa antimikroba, anti oksidan dan antianalgesik. Dari beberapa bioaktivitas tersebut menghasilkan ekstrak ethanol.Â
Tanaman ini sering ditemukan di padang rerumputan dan tampak seperti ilalang dengan rata-rata tingginya tanaman itu sekitar 1 hingga 2 meter. (Anonim.2020). Bernama latin Stachytarpheta jamaicensis berbunga ungu atau ungu kebiruan.