Mohon tunggu...
khayyirah sm
khayyirah sm Mohon Tunggu... mahasiswa

nonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi dakwah

17 April 2025   21:21 Diperbarui: 17 April 2025   21:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                     

Psikologi dakwah merupakan cabang ilmu yang mendukung kegiatan dakwah. Ilmu ini dapat dimanfaatkan oleh para dai yang juga memiliki latar belakang psikologi, atau oleh psikolog yang memiliki ketertarikan untuk berdakwah. Seorang dai yang juga psikolog adalah individu yang memahami ajaran Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak, serta menyampaikan dakwah melalui pendekatan psikologis.

Contohnya, seorang dai dapat menggunakan pendekatan psikologi untuk memahami latar belakang masalah seseorang, mencari tahu penyebabnya, dan membantu mencari solusi yang tepat. Sementara itu, psikolog yang berdakwah adalah mereka yang menangani berbagai permasalahan psikologis seperti kecemasan, depresi, trauma, kecanduan, atau gangguan pola makan dan tidur, lalu memberikan pemahaman Islam dalam proses penyembuhannya, berlandaskan akidah, ibadah, dan akhlak.

Seorang dai yang berlatar belakang psikologi berdakwah dengan memanfaatkan ilmu psikologi. Sedangkan, psikolog yang berdakwah adalah mereka yang menerapkan ajaran Islam dalam praktik psikologinya.

Karena psikologi dakwah berakar pada aktivitas dakwah, maka tujuannya adalah memberikan pandangan mengenai kemungkinan perubahan perilaku objek dakwah sesuai dengan ajaran Islam.

Melalui pendekatan psikologis, seorang dai dapat menyampaikan ajaran tanpa membuat objek dakwah merasa digurui, tetapi merasa mengikuti keinginan sendiri. Ini menunjukkan pentingnya pemahaman psikologi bagi dai karena objek utama dalam psikologi dan dakwah sama, yaitu manusia.

Psikologi dakwah dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari aspek psikologis manusia yang terlibat dalam kegiatan dakwah. Contohnya, seseorang merasa damai setelah berzikir, tenang saat berpuasa, atau merasa bahagia setelah bersedekah.

Sifat seperti sabar, syukur, dan tenang merupakan kondisi psikologis yang dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui dakwah. Maka, psikologi dakwah berupaya memahami perilaku dai dan mad'u serta mengungkap proses kesadaran yang menyebabkan munculnya perilaku tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun