Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sambut Idul Fitri | Gumpalan Daging tu Bernama "Hati"

19 Mei 2020   17:00 Diperbarui: 19 Mei 2020   16:58 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)" (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati merupakan sumber dari segala penyakit. Maka, menyambut hari kemenangan Idul Fitri, setiap umat Muslim harus bersiap diri dengan kembali membuka hati selapang-lapangnya. Memaafkan.

Cara yang paling sederhana untuk kembali mensucikan diri di hari Fitrah, yaitu dengan membuka pintu maaf, dan meminta maaf. Namun, tidak semua orang bisa melakukan hal sederhana ini.

Para ulama sepakat, bahwa hati adalah rajanya anggota badan, sedangkan badan tentaranya. Jika raja sakit maka tentaranya pun akan merasakan sakit. Sedangkan pendapat lain mengatakan, hati sebagai pusat akal dan kemampuan untuk memahami.

Coba kembalikan kesucian hati dengan melakukan kebaikan hati. Seperti, merasa takut kepada Allah dan siksa-Nya; beribadah kepada Allah dengan niat ikhlas mengharapkan ridho Allah; dan kecintaan kepada Allah, wali Allah serta mencintai ketaatan.

Dengan demikian, kebaikan hati akan membawa pada kebaikan seluruh urusan, termasuk badan. Sebaliknya, jika rusak, seluruh urusan juga akan ikut rusak. Maka, berdoalah agar hati senantiasa diberikan kebaikan selalu.

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Menurut Imam Ghazali, dikutip dari H. Asmuni Syukir, di laman asmunisyukir.wordpress, menjelaskan bahwa hati manusia diibaratkan seperti sebuah cermin penerima petunjuk atau hidayah Allah.

Hidayah diumpamakan seperti nur atau cahaya. Jika cermin selalu bersih, akan mudah menerima cahaya Ilahi. Tetapi sebaliknya, apabila cermin terdapat kotoran, cahaya itu akan memantul. Tidak dapat ditangkap karena ada sebuah penghalang tadi, kotor hati.

Memang, membuka hati kembali itu sangat sulit. Tetapi, lebih sulit lagi ketika hati harus dilembutkan kembali lantaran terlanjut keras. Hari raya, merupakan momentum. Mulailah dari keluarga sendiri, tetangga, sahabat, dan teman kerja serta para karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun