Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Menulis," Tombak Peradaban

27 November 2017   16:28 Diperbarui: 27 November 2017   16:37 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu peradaban umat Islam dapat dilihat dari karya-karya para ilmuwannya, terpenting yaitu dalam dunia tulis menulis. Para ulama muslim klasik ditakuti karena goresan penanya mampu membakar jiwa pembaca. Namun, dewasa ini umat muslim menjadi terbelakang dalam dunia menulis, tidak banyak karya dihasilkan dari ulama untuk mengingatkan umat; hanya menjadi ulama bisnis, ulama tv, ulama radio, ulama jaiby, ulama sosmed, dan lainnya.

Remeh tapi membahayakan, itulah tulisan. Hal ini mulai dilupakan kaum muslim dalam menjaga peradaban umat Islam. Ambil contoh, ulama klasik Ibnu Taimiyah yang memiliki banyak karya tulis untuk mengingatkan umat karena ajaran-ajaran Islam saat itu dianggap menyimpang dari Al---Qur'an dan Hadist. Selain itu, kisah ulama lain cukup mengharukan, bahwa menulis karya-karyanya untuk umat Islam ditulis di dalam jeruji besi.

Hal tersebut menjadi panutan para penulis muslim. Dan tantangan umat Islam sekarang yaitu dalam dunia tulis menulis dan media masa. Karena media Hoax kini kerap muncul di dunia maya, ini membuat resah masyarakat awam. Dampaknya, suatu kebohongan tersebut diulang berkali-kali hingga menjadi kebenaran. Maka tidak heran apabila berita bohong akan menjadi benar apabila sering diulang.

Kendatinya demikian, perkembangan zaman sekarang sebagai sunatullah, tidak bisa manusia menafikan; menjauh, melawan, atau pun menghancurkan. Tetapi, manusia harus menerimanya tanpa meninggalkan ajaran Al-Qur'an dan Hadist. Yaitu dengan cara mengkaji ulang pemahaman Al-Qur'an dan hadits (dengan ilmu) kemudian kemas dengan bahasa ringan tanpa menambahkan dan mengurangi kandungan isinya agar dapat disampaikan kepada umat Islam ditengan modernitas ini.

Walhasil, umat Islam mampu menerima pemahaman dari Al-Qur'an dan Hadist dengan bahasa ringan dan logis. Jangan sampai Islam menjauh dari kitabnya, karena sebagai pedoman dan peradaban. Apabila Islam sudah meninggalkan kitabnya maka akan hilang pedoman kemudian hancur peradaban, ditambah dengan minimnya jumlah karya-karya tulis umat Islam yang membuat hilang ajaran sedikit demi sedikit.

Demi mengembalikan dan mempertahankan peradaban Islam, umat harus mampu mengemas semua ajaran-ajaran dengan tulisan. Karena Islam berbicara masalah peradaban, bukan tahunan. Maka, yang diwariskan adalah karya-karya tulis untuk jangka waktu panjang. Adapun ada perkembangan zaman, biarkan generasi yang mengemas ulang agar mampu disampaikan saat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun