Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Kamu

16 November 2017   11:48 Diperbarui: 17 September 2018   06:39 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan aku tak ingin memulai sebuah ikatan
Hanya saja memberikan seutuhnya perasaan
Bukanlah hal yang mudah tanpa keraguan
Aku butuh lebih dari alasan
Mengapa menjadikanku sebagai pilihan
Sebab aku tak ingin salah melangkah (lagi)
Bukankah lebih baik kita berserah diri sembari memperbaiki diri

Aku telah belajar banyak dari pengalaman
Aku tak ingin kembali jatuh dalam jurang ketidakpastian
Yang akhirnya akan berujung penyesalan

Jangan salah menafsirkan
Duniapun tau kita merindukan kebersamaan
Langitpun paham bahwa kita saling mendoakan
Namun beberapa hal tidak bisa kita paksakan
Gagaimanapun kita harus sabar dan menerima dengan keikhlasan
Dan untuk segala yang kita harapkan
Semoga menjadi jawaban atas apa yang Allah ketetapan

Kau cukup menunggu hasil doaku, tak usah risau. Insya Allah aku berusaha untuk selalu menjaga diri. Tak apa aku berusaha seperti ini, aku senang.. Ketika aku selalu berdoa untukmu, ketika aku menundukan pandanganku pada yang bukan makhramku, saat aku bersikap cuek dan tak peduli dengan yang bukan makhramku, dan lain sebagainya
Ku harap kau pun begitu, menjaga pandanganmu dari yang bukan makhram, dan gigih mencari ilmu untuk membina keluarga nantinya

Tak usah pedulikan temanmu yang terbuai oleh cinta dengan status Pacaran sebelum halal. Yakinlah pacaran setelah halal itu lebih nikmat adanya.
Dan sekarang kau cukup menunggu hasil doa-doaku diantara kewajibanku mendoakan orangtua, keluarga, dan orang disekitarku.

Jauh dimata , namun dekat di doa. Begitulah sekiranya. Mencintai dalam lewat sebuah doa, jauh lebih terjaga dibanding mengumbarnya 

Ketika aku merindukanmu
Yang mampu kulakukan hanyalah berdoa
Doa yang lebih dalam dari pada rinduku
Merindukanmu lebih membuatku sakit
Nyatanya doalah yang mampu menyembuhkan
Merindukan kehadiranmu setiap waktu
Nyatanya bertemu denganmu bukanlah obat rindu
Doaku lebih dalam lagi

Ketika aku benar-benar merindukanmu
Aku hanya mampu bersabar
Aku hanya mampu berdoa
Aku hanya mampu meminta
Aku hanya mampu bersujud
Aku hanya mampu menengadahkan kedua tanganku
Aku hanya mampu tertunduk berlinangan air mata

Doaku lebih dalam
Kupinta kau pada Allah ku
Kusebut namamu tanpa ragu dihadapan Allah ku
Kuceritakan semua isi hatiku kepada Allah ku
Kuceritakan keluh kesahku kepada Allah ku
Ku ungkapkan besarnya rindu ini kepada Allah ku
Aku memohon kepada Allah ku tentang dirimu
Hanya aku dan Allah ku yang tahu tentang apa yang kupintakan teruntukmu

Dengan mengucap basmallah ku habiskan rinduku padamu dengan menggantikannya dengan do'a

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun