Semuanya berbagi berkah di bulan suci Ramadhan. Tuhan membagikan berkah melalui ampunannya, nabi membagikan berkah melalui amalan-amalan sunahnya, umat Islam pun turut berbagi berkah seperti yang dicontohkan nabinya.
Namun, meski Ramadhan dikaitkan dengan keberkahan, tak semua orang bisa merasakan nikmat berkah dari bulan suci ini.
Jangankan berbagi berkah, sebagian besar dari kaum marginal masih bingung arah hidupnya mau ia bawa ke mana.Â
Status fakir masih melekat dalam dirinya, entah sampai kapan nasib keluarganya bisa terbebas dari belenggu kemiskinan.
Lebih parah lagi seiring dari ketidakjelasan nasib Negeri Pertiwi di tengah harapan manis menjadi Indonesia Emas 2045, kini kaum kelas menengah makin terancam hilang.
Entah bakal banyak yang naik kelas, tapi lebih meyakinkan kalau mereka justru terbelasuk ke jurang kemiskinan.
Jujur saja! Suara jeritan warga kelas menengah ini jarang didengar pemerintah.Â
Aset dan penghasilannya yang nanggung membuatnya tak masuk kriteria untuk mendapat bantuan apapun.Â
Biaya hidup dan pendidikan yang terasa makin mahal, membuat mereka terlilit hutang bertahun-tahun dan tak kunjung bisa melunasinya.
Lapangan kerja terbatas, sementara nepotisme masih dibudayakan meskipun tak pantas.