Mohon tunggu...
Kharisma Rizkika Rahmawati
Kharisma Rizkika Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Remaja Jompo Harus Tahu! Malas Gerak Ganggu Kesehatan Fisik hingga Kesehatan Mental

22 Desember 2022   13:29 Diperbarui: 22 Desember 2022   13:33 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melakukan aktivitas fisik di luar rumah (dokumentasi pribadi)

Beraktivitas drengan menggunakan transportasi umum, potret pengguna KRL (dokumentasi pribadi)
Beraktivitas drengan menggunakan transportasi umum, potret pengguna KRL (dokumentasi pribadi)
Remaja jompo merupakan salah satu istilah yang mulai beredar pada masa awal pandemi melanda, dimana istilah ini digunakan untuk menyebut kondisi fisik anak muda yang mudah sekali merasa lelah. Anak-anak muda yang sebenarnya berada pada usia produktif malah merasa dirinya mudah pegal dan lelah hingga tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas yang memerlukan banyak gerak. Biasanya terjadi pada anak-anak muda usia 20-an.

"Remaja jompo menurut saya itu, ya remaja yang mudah merasa lelah, capek atau sering sakit khususnya pada bagian tulang. Remaja yang harusnya sehat bugar malah terlihat seperti sepuh yang memiliki tubuh yang lemah," ujar Adinda, 20 tahun, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri.

"Usia muda tapi kondisinya gampang lelah, capek, juga sering merasakan sakit pinggang dan sakit punggung," kata Tari Sonia, 20 tahun, admin host live yang bekerja pada platform jual-beli online.

Tari, menambahkan, dia akan merasa seperti remaja jompo ketika terlalu lama duduk saat sedang melakukan siaran live di depan layar gawai. Sakit pada bagian pinggang dan rasa lelah segera ia rasakan.

Keadaan seperti ini disebabkan oleh pola hidup tidak sehat. Terlalu sering begadang, pola makan tidak teratur, kurangnya asupan gizi, dan tentu saja karena kurangnya aktivitas fisik. Terutama di era digital ini, perkembangan teknologi membantu kita melakukan banyak hal dengan lebih mudah dan praktis. Berbagai kebutuhan dapat terpenuhi hanya dengan sentuhan jari.

"Karena perubahan teknologi sih ya, jadi berbagai kemudahan bisa didapat hanya dengan sentuhan jari melalui gadget. Makanya gak perlu banyak gerak untuk mendapat barang atau kebutuhan yang diperlukan. Nah, menurutku hal ini yang bisa bikin kebanyakan orang saat ini jadi kurang gerak atau mager gitu," ucap Uswattun Khasanah, 20 tahun, pengguna transportasi umum Commuter Line.

Izmi Zahara Aulia, salah satu tenaga kesehatan di RS Prima Medika Ciputat, menyebutkan, bahwa ada jam-jam produktif dimana tubuh seharusnya melakukan banyak gerak dan jam-jam yang baik untuk beristirahat. Tetapi saat ini, banyak anak-anak muda yang tidak memerhatikan hal tersebut. Akibatnya tidak hanya mengurangi kebugaran otot dan pernapasan tetapi juga membuat tubuh tidak ingin melakukan banyak gerak yang tentu dapat menyebabkan banyak gangguan pada tubuh.

"Sebenarnya tidak harus melakukan aktivitas berat, cukup sadari jam-jam terbaik untuk produktif dan istirahat. Kebutuhan gerak tubuh juga bisa didapat dengan kegiatan sehari-hari, dan jangan lupa untuk sering melakukan stretching di sela-sela aktivitas." Ujar Izmi.

Melakukan aktivitas diluar pekerjaan seperti melakukan olahraga kecil juga dapat mengeluarkan hormon endorphins yang saat dilepaskan dapat membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi stres, dan dapat menimbulkan perasaan gembira. Salah satu pengaruh tingkat produktivitas adalah perasaan dalam diri seseorang, karena terbiasa produktif dapat membantu meningkatkan perasaan semangat dalam melakukan aktivitas.

Dikutip dari Live Science, pada orang yang sudah depresi, olahraga juga efektif mencegah gejala yang parah maupun ringan. Penelitian dari Duke University juga menunjukkan olahraga sama efektifnya dengan mengonsumsi antidepresan. Olahraga dapat mengurangi gejala depresi hingga 70 persen. Olahraga juga mempengaruhi rasa percaya diri dan harga diri atau dikenal dengan self-esteem. Penelitian menunjukkan orang yang berolahraga secara teratur memiliki rasa percaya diri dan persepsi diri yang lebih positif.

Penyebab Fenomena Remaja Jompo

Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab fenomena remaja jompo.

1. Terlalu Banyak Rebahan

Remaja yang jarang melakukan aktivitas fisik, akan mudah merasa lelah karena tubuh tidak diberi stimulus untuk melakukan banyak aktivitas fisik. Kemudahan teknologi membuat banyak anak muda hanya ingin menjalankan hari-hari mereka dengan rebahan sambil nonton drama, rebahan sambil main game, rebahan sambil scrolling medsos, atau bahkan saat menyelesaikan tugas maupun pekerjaan.

2. Pola Hidup Tidak Sehat

Banyak anak-anak muda yang menerapkan pola hidup tidak sehat baik secara sadar ataupun tidak. Keliru dalam mengenali jam tidur, tidak menjaga pola makan, merokok, kurangnya asupan serat dan vitamin membuat tubuh jadi mudah lelah dan lesu.

3. Kurang Olahraga

Karena jam istirahat yang keliru, membuat kondisi fisik remaja jadi kacau balau. Padahal, meski hanya di dalam rumah, olahraga juga bisa dilakukan. Misal, melakukan stretching, senam, dan workout sederhana yang bisa diakses lewat internet.

4. Stres

Stres juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja mudah merasa lelah dan lesu. Remaja seringkali mengalami stres akibat masalah kehidupan sosial, seperti hubungan kerja, pertemanan, persoalan akademis dalam situasi pandemi Covid-19. Bahkan pandemi juga berdampak signifikan pada kesehatan mental remaja. Stres yang dibiarkan dan berkepanjangan dapat berakhir depresi.

Tips Bagi Kesehatan Remaja Jompo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun