Mohon tunggu...
Sosbud

Peran Budaya Dalam Perkembangan Bahasa Anak

14 Maret 2019   20:03 Diperbarui: 14 Maret 2019   20:22 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vygotsky merupakan peletak dasar konstruktivisme sosial yang tidak memisahkan individu dari latar dan peran sosialnya. Begitu pentingnya bahasa dalam konstruktivisme sosial menurut Vygotsky, sampai ia menyebut bahasa sebagai psychological tool yang paling penting. Alasannya adalah, pertama, bahasa merupakan komponen integral dari seluruh bentuk interaksi sosial, termasuk guided participation, pembelajaran terpimpin, dan pembelajaran kolaboratif. 

Kedua, orang menggunakan bahasa untuk mengatur perilakunya, membuat rencana, dan mengatasi masalah, yang kesemua merupakan aktifitas private speech. Ketiga, struktur bahasa terlihat mempengaruhi pola kebiasaan pemikiran, meskipun dalam situasi yang tidak melibatkan bahasa secara langsung (Siegler & Alibali, 2005). Konsep Vygotsky mengenai bahasa dan peranannya terhadap perkembangan mental menyebutkan sensasi dan persepsi, tetapi tidak mendalam, melainkan hanya sebagai mediator antara proses berpikir (kemampuan mental yang tinggi) dan bahasa. Obyek penelitian Vygotsky bukanlah bunyi atau tanda, melainkan pembicaraan atau ucapan yang bermakna yang merefleksikan kesadaran hidup, keseluruhan atribut manusia sebagai makhluk sosial (Mahabbati,2013).

Dalam teori konstruktif vygotsky interaksi sosial sangat penting dalam pengembangan bahasa anak, interaksi sosial disini menggunakan menggunakan budaya sebegai alat pengembangan bahasa. Teori Vygotsky memiliki fokus pada aspek sosial budaya yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitif seseorang. Teori yang disebut dengan teori perkembangan sosiokultural ini berdasarkan asumsi bahwa individu manusia berperan aktif dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi dengan lingkungan sosial budaya. Dalam pandangan Vygotsky, perkembangan kognitif berlangsung secara biologis dan psikologis (Elliot, et.al, 2000: 52).

 Secara biologis, kemampuan kognitif berkembang alamiah seiring perkembangan usia. Namun kematangan usia saja tidak menjamin perkembangan kognitif seseorang dapat tercapai optimal. Terdapat faktor lain yang berperan besar yaitu faktor psikologis yang bersifat sosiokultural. Individu yang berinteraksi dengan lingkungan sosial budaya akan memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan. Dengan demikian, melalui dua proses biologis dan psikologis inilah perkembangan kognitif individu dapat mencapai keoptimalannya (Danoebroto, 2017).

Sebagai orang tua yang sering melakukan interaksi dengan anak maka kita harus membudayakan berbahasa yang baik dan santun. Misalnya saja kita dari keturunan keluarga jawa maka kita membiasakan berbicara dengan anak menggunakan bahasa jawa krama agar nantinya anak bisa berbahasa jawa krama dengan baik dan benar. Karena pendidikan pertama yang didapat anak dari orang tua dan cara anak mendapatkan pengetahuan pertama kali yaitu dengan mendengarkan, maka ketika kita sering mengajak bicara anak kita menggunakan bahasa krama pastinya anak tersebut anak mengikuti cara kita berbicara dan berkomunikasi. Ketika anak dalam tahap perkembangan pra operasional adalah saat yang tepat untuk mengajari dan memberi stimulus yang baik pada anak.

Kenyataannya bisa kita lihat dari keluarga Gen Halilintar. Sepasang suami istri halilintar dan lenggogeni dalam mengasuh 11 anaknya mereka membiasakan berbicara menggunakan bahasa inggris dan selalu membiasakan anak-anak untuk terus bereksplorasi dengan kemampuan yang mereka miliki. Kebanyakan anak-anak dari gen halilintar baru bisa bahasa indonesia ketika usia 7 tahun itupun belum lancar dan terkadang masih bercampur dengan bahasa inggris. Bisa disimpulkan bahwa lingkungan dan budaya yang berada disekitar anak sangat berpengaruh pada pengembangan bahasa anak karena setiap hari pasti anak-anak akan mendengarkan cara orang-orang berbicara dan mereka akan menirukannya.

By milla pristianti (piaud17)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun