Mohon tunggu...
Khanifa Khasna
Khanifa Khasna Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🌸

a college-student

Selanjutnya

Tutup

Financial

Benarkah Bahan Pangan Akan Dikenakan PPN?

18 Juni 2021   10:15 Diperbarui: 18 Juni 2021   10:23 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://finance.detik.com/infografis/d-5601378/daftar-bahan-pangan-bakal-kena-pajak

Masyarakat Indonesia digegerkan dengan adanya berita bahan pangan dan sekolah akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat pasalnya pemerintah memperpanjang diskon PPnBM. Lantas apakah PPN untuk sembako benar terjadi?

Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pengenaan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hanya berlaku bagi sembako atau bahan pangan dengan kualitas yang premium atau yang dijual berkali kali lipat dijual dengan harga bekali-kali lipat dari harga sembako pada umumnya dan bahan pangan yang dijual di pasar tradisional tidak dikenakan PPN.

Rencana pemerintah untuk memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako atau baahan pangan bukan hanya untuk menambah pendapatan negara melainkan dibutuhkan untuk kesetaraan pada sector perpajakan kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara

Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, adanya PPN untuk sembako itu penting dikarenakan beberapa barang di Indonesia bisa lebih murah dari pada sekarang dan sebaliknya, ada yang memang seharusnya lebih mahal daripada yang sekarang. Dengan adanya PPN, pemerintah akan merinci sembako atau bahan pangan mana yang memang pantas dikenakan pajak kedepannya.

Ibu Sri Mulyani memberikan informasi melalui akun instagramnya Contoh tentang sembako yang akan dikenakan PPN seperti Beras Basmati, Beras Shirataki, Daging sapi Kobe, Daging sapi Wagyu.

Berdasarkan informasi di atas, masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan adanya kenaikan harga bahan pangan yang disebabkan PPN. Karena pemerintah pun memikirkan dampaknya pada masyarakat yang menengah ke bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun