Mohon tunggu...
Khanifah
Khanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sains Al-Qur'an Jawah Tengah Di Wonosobo

Sekedar hobi menulis untuk menuangkan inspirasi dalam diri.🍃

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Masyarakat terhadap Harga BBM di Indonesia dengan Malaysia

3 Oktober 2022   21:55 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:29 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun alasan pemerintahan Malaysia tidak menaikan BBM,karena adanya sebuah perbedaan komponen dari hasil pembentukan harga di negara Indonesia dan juga Malaysia.Pemerintahan Malaysia dapat menahan adanya peningkatan harga minyak bumi ini.Pemerintahan Malaysia melakukan sebuah supsidi bahan bakar minyak bumi secara besar-besaran,hal ini di lakukan juga karena salah satu usaha pemerintahan Malaysia membangun dan menopang perekonomian masayarakat Malaysia agar tetap setabil.

Akan tetapi Pemerintahan Malaysia juga berusaha untuk memberikan subsidi bahan bakar kepada masyarakat Malaysia dan tidak akan mengikuti sekema pasar.Pemerintahan Malaysia memiliki tujuan adanya pemberian subsidi ini akan di samakan dengan sekema yang ada di Indonesia.Informasi yang saat ini sudah beredar di telinga masyarakat adanya harga BBM di Negara Malaysia yang cenderung lebih murah di banding dengan harga BBM di Indonesia juga sudah di jelasakan oleh pihak pemerintah maupun pihak Pertamina.Hal ini menjadikan masyarakt Indonesia membanding-bandingkan dengan system kinerja pemerintahan bahkan banyak Isu yang beredar bahwa pihak Pertamina mengalami kebangrutan apakah itu bisa di benarkan?

Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia mengalami gejolak dan suasana menjadi semangkin menegang adanya kenaikan BBM yang tidak kunjung ada perubahan atau tindakan pemerintah untuk menurunkan harga BBM.Adapun banyak keluhan masyarakat Indonesia yang mengeluh akan kenaikan BBM di sertai kenaikan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.Dengan adanya ini kenaikan harga bahan bakar minyak bumi akan memicu sebuah inflasi yang akan memiliki dampak kepada masayarakt kecil dan hal ini akan berdampak meningkatkan kemiskinan di Indonesia.Pemerintah Indonesia mengelontorkan subsidi BBM mencapai Rp 502 triliun,pemerintah akan mengalami kesulitan untuk mengatasi deficit anggaran yang harus di keluarkan andanya melambung harga belanja komonditas pangan maupun energi ,menjadikan inflasi akan terus meningkat di Indonesia ini.

Malaysia juga menjadi sebuah negara yang memberikan subsidi BBM terbesar.Mayarakat Malaysia juga merasa tenang dengan adanya system kinerja pemerintahan Malaysia di mana akan menaikan harga BBM juga akan menaikan gaji karyawan.Subsidi BBM yang di berikan oleh pemerintah Pemerintah Malaysia bertujuan juga untuk menyejahterakan rakyatnya.Namun negara mana yang tidak mau menyejahterkan rakyatnya?.

Negara Malaysia juga sangat menikmati adanya harga BBM yang lebih murah di banding dengan negara-negara ASEAN lainnya.Harga BBM di Malaysia di bedakan akan berdasarkan nilai oktan atau RON.Oktan adalah angka tingkat ketukan untuk menghasilkan di ruang bakar saat melakukan proses pembakatran.Sedangakn RON adalah angka oktan yang didapat dari hasil penelitian laboratarium.Seamkin tinggi RON semakin baik dalam pembakaran dalam mesin.Pemerintah Malaysia juga hanya memberikan subsidi BBM jenis RON 95,sedangkan bahan bakar jenis lainnya masih dengan harga normal.

Adapun adanya harga BBM Malaysia yang relative lebih murah hasil kebijakan subsidi pemerintah dan ada perbedaan dengan subsidi BBM dengan jenis yang lebih rendah oleh Pemerintah Indonesia.Tidak adapat di pungkiri kemungkinan adalah hal yang terbaik untuk memulai membangun Bangsa lebih maju lagi.

Namun jika untuk memilih masayrakat Indonesia condong untuk memilih pemerintah dan pihak Pertamina untuk mengembalikan jarga normal seperti dahulu.Agar tidak ada lagi polemic yang tidak di inginkan di Negeri Tercinta ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun