Hai Guys!
Gimana nih kabarnya? Semoga sehat selalu dan tetap semangat ya menjalani hari-hari ini!
Pandemi Covid hingga kini belum berakhir. Kita harus lebih lama lagi melakukan aktivitas di rumah baik untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun bekerja (WFH) dan entah sampai kapan. Belum lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang semakin diperketat karena jumlah kasus Corona yang semakin tinggi. Hal ini tidak mudah bagi kebanyakan orang. Selama pandemi ini banyak sekali orang yang kebingungan tentang kegiatan apa lagi yang dilakukan di rumah untuk mengisi waktu luang. Tidak sedikit juga yang berjuang mengatur waktunya agar pekerjaan kantor atau sekolah dan kondisi di rumah dengan segala ‘hiruk pikuk’ nya tetap terkendali. Mungkin hal ini lebih banyak dirasakan oleh ibu yang bekerja. Di samping harus mengurus suami, membimbing anak sekolah online, membereskan rumah, memasak, ibu yang bekerja juga harus mengerjakan tugas kantornya. Segala ke-hectic-an yang terjadi selama pandemi membuat konflik demi konflik terjadi, salah satunya diakibatkan karena kurangnya kecerdasan emosi. Sebelum masuk ke tips meningkatkan kecerdasan emosi, yuk kita kenalan dulu apa itu emosi. Cekidot!
Emosi menurut KBBI adalah suatu perasaan yang berkembang dan dapat menurun dalam waktu singkat. Emosi tidak selalu tentang amarah ya, Guys, tapi bisa berupa perasaan bahagia, kecewa, takut, sedih, dan rasa aman itu juga termasuk macam-macam emosi. Di masa pandemi yang membuat kita suntuk karena di rumah saja, penting rasanya untuk meningkatkan kecerdasan emosi atau yang disebut Emotional Intelligence (EI) agar kita dapat menghadapi hari-hari dengan lebih positif. Bagaimana caranya?
1. Sadar akan emosi diri
Kita harus mengetahui dan mengenali akan emosi yang kita rasakan. Jangan ditolak dan jangan diabaikan perasaan itu, tapi terima perasaan itu, supaya kita dapat menyadari perasaan apa sebenarnya yang sedang kita rasakan, serta mampu memahami penyebab perasaan yang timbul itu.
2. Mengelola emosi
Menangani emosi sedemikian rupa agar emosi yang kita rasakan dapat berdampak positif pada aktivitas yang kita kerjakan. Dalam mengelola emosi juga perlu kepekaan hati dan kesanggupan menunda kesenangan sebelum tercapainya suatu tujuan. Selain itu, diperlukan kesabaran dalam menghadapi emosi dan jika perlu ceritakanlah perasaan kita pada orang yang tepat agar kita dapat lebih bisa menangani ketegangan jiwa yang kita rasakan.
3. Memanfaatkan emosi secara produktif
Menggerakkan dan menuntun diri untuk mengambil tindakan yang efektif agar emosi yang kita rasakan dapat membuat kita mampu untuk memusatkan perhatian pada tugas yang sedang dikerjakan.
4. Berempati pada perspektif orang lain