I. Perkenalan
Sudah pernah lihat kupu-kupu? Kalian pasti pernah melihatnya, tapi apa kalian mengenalnya? Sepertinya hanya aku..
Sebelum berlanjut aku ingin meminta maaf jika bahasa tulisanku tidak bagus. Ya aku hanya menulis sesukaku. Tidak ada salahnya juga meminta maaf sebab itu hal bagus. Ini juga bukan kisah seperti Dilan yang pandai merayu Milea, bukan kisah bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa setelah mereka turun ke bumi, hanya saja sepertinya menarik untuk kutulis. Dalam cerita ini tak kutuliskan namanya dan nama tokoh lainnya. Kurasa membuat orang bingung rasanya menyenangkan.
Aku tidak pernah tahu bagaimana untuk memulai sebuah cerita. Semua terjadi tanpa ada rencana, dan rencana kebanyakan gagal.Â
Saat itu sekitar pukul 02.20 WIB di kotaku, aku berada pada sebuah wilayah kekuasaan bagiku dan kawan-kawan. Tempat ini tidak indah karena banyak kendaraan berlalu-lalang yang sebetulnya membuaku bosan. Karna aku muak kemudian ku beranjak dari sana menaiki motor dan memakai helm yang aku copot kacanya agar mataku bisa kelilipan. Hehe tidak, sengaja aku lepas agar angin bisa masuk, itu menyenangkan. Cuaca saat itu tidak sedang panas dan tidak hujan, cuacanya nyaman. Namun tak senyaman ketika sang kupu-kupu mulai masuk dalam ceritaku.
Sambil bernyanyi diatas motor aku melihat beberapa siswa keluar dari sekolah mereka, saat itu perempuan semua. Dengan berbagai karakter dan paras tentunya. Kawan-kawanku sibuk memerhatikan mereka berjalan, dan meskipun aku juga laki-laki tapi aku tak pernah memerhatikan mereka dengan serius layaknya kawan-kawan, aku tidak peduli dan bodoamat. Aku pun sebenarnya juga masih pelajar, ya walau aku tidak terlalu serius memikirkannya. Isi kepalaku saat itu bersekolah sewajarnya saja.
Hari demi hari berlalu, kebiasaanku tetap sama. Naik motor selepas pulang dari perkumpulan geng menyusuri jalan bersama kawan-kawan. Jalan yang ku lalui juga itu-itu saja, karena aku harus menemani kawanku bertemu perempuan yang disukainya di sekolah yang biasa kulewati.Â
Entah darimana munculnya tapi suatu ketika saatku mengendarai motor dan masih dengan helm yang sama aku melihat kupu-kupu yang ku maksud dalam cerita ini. Kupandang sangat indah, cantik, seakan aku percaya ia adalah keajaiban dunia ke delapan. Mungkin kalian mengira aku berlebihan, namun memang ini yang terjadi. Kejadian ini terus berulang selama beberapa hari. Dan saat tak kujumpai ia lagi, aku merasa aneh.
"Kemana dia? Sia-sia rasanya kemari jika tak melihatnya. Tapi mengapa aku jadi mencarinya?" kataku dalam hati.
Jauh setelah kejadian itu aku mulai menjalani hari-hariku seperti biasa, namun tak kulakukan lagi berkendara tak bertujuan bersama kawan-kawanku. Aku ujian. Jadi ya, aku tidak belajar sama sekali. Karna rasanya sama saja. Belajar hanya akan membuatku paham yang kupelajari, sedangkan yang kuhadapi saat ujian jauh sekali berbeda.Â