Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Marhaenisme Soekarno

6 Juni 2020   11:45 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kemudian dari sini Soekarno mendapatkan inspirasi munculnya Marhaenisme.

Marhaenisme merupakan paham nasionalisme yang memihak kepada rakyat yang merdeka, tidak bekerja menjual tenaga dan pikirannya kepada majikannya, tetapi berjuang demi nasibnya sendiri. (Disimilah letak perbedaan antara Marhaenisme dengan Proletar).

Beberapa orang menyebut latar belakang dari Marhaenisme ini berasal dari nama salah satu seorang petani yang ada di Bandung, dalam hal ini juga beberapa orang menyebut cerita ketika Soekarno yang sedang bersepeda di daerah persawahan kemudian bertemu dengan seorang petani dan kemudian bercakap-cakap seperti yang di ceritakan di atas ialah FIKTIF. 

Di samping itu juga beberapa orang menyebutkan bahwasanya Marhaenisme itu singkatan dengan kepanjangannya MARX, HEGEL, LENIN. Dari paham Marhaenisme juga terciptanya Sosialis Indonesia. Dimana Sosialis Marx dengan Soekarno berbeda, jika sosialis Marx mengacu pada konsep kaum proletar (Buruh) yang tidak mempunyai alat produksi (selalu nurut kepada majikannya) sehingga membuat kaum roletar tersebut semakin susah sedangkan si majikan semakin kaya, inilah yang di sebut dengan kapitalis.

ASAS MARHAENISME

Asas Marhaenisme ada tiga diantaranya ialah :

  1. SOSIO NASIONALISME (nasionalisme yang berperi kemanusiaan).

Dimana asas ini di pakai ketika berjuang, misalnya ketika waktu masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahwa rasa mencintai dan memiliki tanah air Indonesia, sekaligus kesadaran sebagai bagian dari bangsa-bangsa di dunia ini, sehingga kita harus menghormati kemerdekaan tiap-tiap bangsa yang ada.

  • SOSIO DEMOKRASI (demokrasi politik dan demokrasi ekonomi/demokrasi yang berorientasi pada keadilan sosial).

Ini digunakan setelah kemerdekaan republik Indonesia. Dimana demokrasi politik memberikan kebebasan dibidang politik bagi rakyat untuk menentukan pilihannya, dan juga demokrasi ekonomi yang melindungi prekonomian rakyat secara menyeluruh, dimana rakyat berhak bekerja dan hidup yang layak.

  • SOSIO KETUHANAN YANG MAHA ESA (dimensi religiusitas bangsa Indonesia).

kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa merupakan jiwa bangsa ini, sejak sebelum masuknya agama-agama nusantara.

"Menurut Soekarno tiga asas inilah yang menjadi khas negara-bangsa Indonesia".

"Sadar akan identitas sebagai bangsa Indonesia, sadar akan kebebasan berpendapat, berekspresi maupun ber-kehidupan yang layak, dan negara-bangsa yang religius".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun