Mohon tunggu...
Khalid Al Walid
Khalid Al Walid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pendiri Muqawwamah.info Media | Journalist di Anti-Mainstream Media

Selanjutnya

Tutup

Politik

ISIS Mujahidin apa Perampok?

20 November 2015   17:05 Diperbarui: 20 November 2015   20:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolumnis di New Eastern Outlook dalam tulisannya yang berjudul ‘ISIS Financial Source‘, mengulas secara singkat terkait perampokan demi perampokan yang dilakukan oleh teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Berawal dari analisis tersebut, kami akan memaparkan satu persatu perampokan yang dilakukan oleh ISIS ketika berhasil mengontrol suatu wilayah.

Pertengahan tahun 2014, ISIS berhasil mengambil alih Mosul, salah satu kota terbesar di Irak yang dihuni oleh mayoritas Ahlussunah.

Salah satu bank di Mosul, yaitu Central Bank of Irak, dijarah oleh ISIS, dan berhasil mengantongi uang sebesar 500 milyar dinar Irak atau sekitar 425 juta dollar AS sesuai kurs tahun lalu.

Gubernur provinsi Nineveh (Nainawa), Atheel al-Nujaifi mengatakan bahwa kelompok ISIS telah merampas jutaan (dollar) dari bank di seluruh Mosul, juga emas batangan, sehingga kelompok teroris ini sampai dijuluki sebagai kelompok teroris terkaya oleh International Bussiness Times.

Jadi, selain mendapatkan dana dan senjata dari negara-negara pendukungnya, ISIS juga mendapatkan dana dari merampok.

Selain merampok, ISIS juga menguasai kilang minyak, lalu menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasaran. Syukurlah, jet tempur Rusia berhasil menghancurkan truk ISIS yang memuat minyak. (Baca: [Video] Mantap, Rusia Hancurkan 500 Truk Minyak ISIS)

Karena ISIS banyak duit, tak heran jika mereka bisa memberikan iming-iming gaji besar kepada siapapun yang mau bergabung dengan mereka.

Kata BNPT, ISIS janjikan WNI yang mau gabung dengan ISIS gaji sebesar 150 juta per bulan. Banyak ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun