Lirih suara angin menerpa pepohanan dengan benturan dahan yang bernada.Â
Dibarengi terbang liar sang camar meninggalkan tempat permainan yang tak lagi bercahaya.Â
Sudut barat telah memerah, pertanda sang surya seakan berpamitan untuk kembali keperaduan.Â
Terlihat disudut desa, anak-anak berlarian dengan pecut gembala ditangannya yang seakan mewarnai sebuah cerita dipenghujung hari.Â
Kicau camar yang bersautan dengan suara alam, menambah sahdu tenggelamnya senja di sore ini.Â
Keindahan lukisan Tuhan dilangit yang mulai memerah pun mengiring sang perahu nelayan kembali kedermaga.Â
Seakan semua telah tertata dengan tatanan yang sangat tata, namun tak terlihat dengan tatanan mata.Â
Lantas aku berfikir, seperti inikah cara senja berpamitan pada sang hari?Â
Keindahan yang ia munculkan, keramahan yang mengiring menjadi saksi tak terbatas untuk sebuah kesan yang sangat dalam.Â
Dan aku pun tersadar pada diri, belajarlah pada senja cara berpamitan yang indah.Â
Brebes, 23 Mei 2020
KBC-24 | Kompasiana Brebes