Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pamitnya Sang Senja

23 Mei 2020   17:30 Diperbarui: 23 Mei 2020   17:25 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lirih suara angin menerpa pepohanan dengan benturan dahan yang bernada. 

Dibarengi terbang liar sang camar meninggalkan tempat permainan yang tak lagi bercahaya. 

Sudut barat telah memerah, pertanda sang surya seakan berpamitan untuk kembali keperaduan. 

Terlihat disudut desa, anak-anak berlarian dengan pecut gembala ditangannya yang seakan mewarnai sebuah cerita dipenghujung hari. 

Kicau camar yang bersautan dengan suara alam, menambah sahdu tenggelamnya senja di sore ini. 

Keindahan lukisan Tuhan dilangit yang mulai memerah pun mengiring sang perahu nelayan kembali kedermaga. 

Seakan semua telah tertata dengan tatanan yang sangat tata, namun tak terlihat dengan tatanan mata. 

Lantas aku berfikir, seperti inikah cara senja berpamitan pada sang hari? 

Keindahan yang ia munculkan, keramahan yang mengiring menjadi saksi tak terbatas untuk sebuah kesan yang sangat dalam. 

Dan aku pun tersadar pada diri, belajarlah pada senja cara berpamitan yang indah. 

Brebes, 23 Mei 2020

KBC-24 | Kompasiana Brebes

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun