Akhir-akhir ini jagad raya Nusantara bahkan Dunia sedang dihebohkan dengan penyebaran Virus COVID-19 yang berasal dari Wuhan, Cina. Namun ada beberapa istilah yang juga muncul seiring dengan kehebohan tersebut. Ada ODP, PDP dan bahkan Lockdown. ODP sendiri adalah istilah dengan kepanjangan Orang Dengan Pemantauan, sementara PDP adalah Pasien Dengan Pengawasan dan Lockdown adalah mengunci atau dikunci untuk seluruh aktifitas agar penyebaran COVID-19 ini tidak menyebar.
Penerapan Lockdown di beberapa negara yang terimbas dari virus corona ini melakukan banyak hal yang menghindari aktifitas umum yang penuh dengan keramaian, begitu juga Indonesia untuk beberapa daerah khususnya Sekolah, Perkantoran, Pabrik, Tempat Umum memang benar-benar harus diseterilkan dan bahkan dihentikan untuk waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah.Â
Aktivitas belajar-mengajar juga dilakukan dengan metode kelas jarak jauh atau kelas online, perkantoran di beberapa instansi juga menerapkan edaran untuk membagi jam piket bagi para staf nya, begitu juga pabrik dan beberapa fasilitas umum lainnya untuk mengunci penyebaran COVID-19 ini.
Lantas ada yang menarik dari penerapan lockdown jika diamati melalui sudut pandang Komunikasi. Penerapan lockdown yang notabene adalah menghabiskan waktu dirumah untuk menghindari aktivitas di luar dan pastinya bersama keluarga, maka menjadi momentum tersendiri bagi para keluarga yang sedang menerapkan Lockdown ini.Â
Dalam Ilmu Komunikasi, ada salah satu teori yang disebut Komunikasi Persuasif. Komunikasi Persuasif adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada komunikan (penerima pesan) dari komunikator (penyampai pesan) berupa kepercayaan, sikap hingga perilaku komunikan.
Komunikasi persuasif tersebut jika diterapkan didalam keluarga maka akan bermakna ringkas seperti nasihat. Nasihat antara orang tua kepada anaknya, untuk mengubah perilaku bahkan menumbuhkan sikap kepercayaan yang tinggi terhadap orang tua.Â
Jika biasanya selalu terjadi perdebatan antara anak dan orang tua karena jarangnya melakukan komunikasi dirumah, moment ini menjadi sangat penting untuk melakukan Komunikasi persuasif ini.Â
Telah menjadi kebiasaan yang umum ketika aktivitas harian yang dilakukan oleh para orang tua dalam beraktivitas, menjadi penghalang utama untuk bisa aktif dalam menasehati anak dalam menajalani kehidupan sehari-hari, sehingga momentum Lockdown ini dapat dijadikan satu moment efektif dalam menasehati anak-anak atau sanak keluarga di rumah untuk banyak hal, dengan tidak lupa untuk tetap menjalankan tanggungjawab utama dalam memerangi COVID-19 ini.
KBC-24 | Kompasianer Brebes