Mohon tunggu...
Muhammad Khairur Rasyid
Muhammad Khairur Rasyid Mohon Tunggu... Jurnalis - Pria bermartabat dan jurnalis

Salah satu Penggiat tulis menulis, dan merupakan Jurnalis kampus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Esa Unggul Untuk Asian Games 2018

30 Agustus 2018   16:09 Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak Asian Games 2018 semakin terdengar gaungnya dipenjuru negeri, selain dikarenakan pesta olahraga Asia terbesar ini memberikan hiburan bagi rakyat Indonesia Antusiasme masyarakat Indonesia selaras dengan capaian prestasi yang didapatkan oleh para atlet Indonesia. Hal ini pun tidak terlepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat, instansi, perusahaan hingga Lembaga Pendidikan.

Tidak terkecuali Universitas Esa Unggul yang mengirimkan  putra-putri terbaiknya untuk membantu memuluskan jalannya Asian Games 2018. Peran Esa Unggul di Asian Games 2018 selain berkontribusi sebagai official Asian Games, Esa Unggul juga berperan untuk menambah raihan prestasi Tim Indonesia di setiap pertandingan Asian Games lewat Atlet maupun tim pendukung.

Lima Mahasiswa Esa Unggul Perkuat Timnas Indonesia

Lima mahasiswa Esa Unggul yakni Abraham Damar Grahita mahasiswa Fakultas Teknik, Kadek Pratita Citta Dewi dan Delaya Maria dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Dwi Rahayu Pitri Fakultas Ilmu Komunikasi berkesempatan membela Indonesia di ajang Asian Games 2018.

Lima mahasiswa Esa Unggul tersebut memperkuat indoneisa  di cabang olahraga yang berbeda, empat diantaranya yakni Abraham Damar Grahita,  Kadek Pratita Citta Dewi, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi dan Delaya Maria memperkuat Timnas Basket Indonesia. Sementara  Dwi Rahayu Pitri memperkuat Indonesia di cabang Soft Tenis.  

Sebetulnya, pemanggilan lima mahasiswa Esa Unggul untuk masuk dalam jajaran atlet Indonesia telah lama diperhitungkan, seperti Abraham dan Citta mereka telah lama langganan Timnas Basket Indonesia bahkan mereka menyumbangkan medali di SEA Games 2017 lalu.

Sementara Dwi Rahayu Pitri menjadi salah satu punggawa Tim Soft Tenis Indonesia di sejumlah ajang Internasional dan berhasil memboyong banyak penghargaan serta medali dari penampilannya di Soft Tenis. Dirinya bahkan sempat membela Indonesia di ajang Asian Games di Incheon Korsel 2014.  

Pada kesempatan di Asian Games 2018 kali ini Dwi Rahayu  menyumbangkan medali Perunggu untuk Indonesia lewat permainnya di kategori Single. Dwi mengatakan kunci keberhasilannya dalam berprestasi yakni berusahan sekuat tenaga untuk menguatkan mental dalam bertanding. Mental dalam bertanding yang didapatkannya ini dilatih melalui banyaknya jam terbang selama berlaga di sejumlah ajang internasional.

"Kunci berprestasi selanjutnya ya harus disiplin, harus bisa membagi waktu, siap menerima apapun itu kalah atau menang kita harus lapang dada, harus mempunyai mental yg kuat juga. Lawan terberat sebenarnya itu ialah diri kita sendiri. Jangan mudah puas dengan hasil yang kita capai. Tetap terus evaluasi sama hasil kerja kita sendiri," ucap Dwi.

Mengirimkan 10 Tenaga Ahli  Fisioterapi Untuk Para Atlet

Universitas Esa Unggul merupakan kampus pelopor Program Studi Fisioterapi di Indonesia, tidak mengherankan Prodi Fisioterapi Esa Unggul menjadi rujukan baik dibidang akademik maupun penanganan para Atlet Indonesia di bidang Fisioterapi. Di ajang Multieven Asian Games 2018, Tim Fisioterapi UEU yang berjumlah 10 Fisioterapis ikut ambil bagian sebagai official resmi timnas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun