Mohon tunggu...
khairun nisa nabila
khairun nisa nabila Mohon Tunggu... Guru - khilairun nisa nabila
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pejuang sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melihat Kualitas Literasi Pendidikan Anak Usia Dini

22 September 2020   17:50 Diperbarui: 22 September 2020   17:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

-meskipun sempat reda oleh diskusi tahunan pki, wancana tentang pendidikan berkerakter terbasis full daya schooll (FDS) tetap saja menarik untuk dibicarakan, saat berbicara di jic dalam from guru paud berbicara se-DKI prisiden jokowi menggulirkan angin segar berbagai para pendidik usia emos ini prisiden mengatakan bahwa akan ada lokasi dana untuk tambahan kesejahteraan guru paud berdasarkan payung hukum prepres no 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan krakter, pidato jokowi tersebut di ibarat titik tentang penantian panjang guru paud untuk di sejajarkan dengan guru tingkat pendidikan formal.bagaimana dengan posisi paud?keterangan lanjutan psal 1 prepres pada pois 3 dan 5 menyambut sebagai satuan pendidikan nonformal yaitu kelompok layanan pendidikan yg menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal atau diluar pendidikan yg dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang sambutan bagian pkk bukanlah hal sembarangan yang sekarang di sandang seluruh pengelola paud (dan sederajat seindonesia ,sorotan publik sudah barang lazim akan mulai mengarah pada paud dan lengelolaannya  kata"krakter"yg terus menerus  didengun kan saya rasa sudah pada waktunya, untuk di urai diimpiementasikan dalam jalur paud tulisan ini mengajak pembaca untuk melihat slahsatu bagian krakter yang harus terbangun sejak dini yaitu literasi. membaca dengan keras dan banyak berbicara guru dan org tua sering kesulitan menemukan permula terbaik untuk menanam kan literasi dengan promula terbaik untuk menanamkan literasi dengan mengenalkan buku dan menyaampaik  kan imformasi ke pada anak-anak membaca buku dengan keras merupakan hal yang sederhana yg dpat menarik minat anak untuk mengetahui hal-hal dalam buku anak saya slalu pnasaran dengan jajaran hurup dalam buku dan terlihat senang jika saya mulai membacakan buku untuknya. 

"MENAKAR DOSIS PUJIAN UNTUK ANAK KITA"

-terdapat banyak penelitian psikologi yg dapat di gunakan untuk mendukung proses pembelajaran di kelas, sayang nya studi -studi ilmiah (akademis) tidak slalu mudah untuk diakses dan di praktek kan dalam kelas. kecerdasan dan opa yg telah di percaya,bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk berkembang adalah kepercayaan bersama yg di percaya hari ini, wajah pendidikan terus berubah banyak pendekatan dan metode dikembangkan untuk menstimulasi peserta didik untuk menjadi lebih tangguh dan meningkatkan pola pilois (growth mindset / GM) mereka salah satu teori populer dlam pengembangan GM di pelopori carol dweek profesor, psikologi di stanford universy apa kata riset. claudia mueller dan caroll dweck dari universitas columbia telah, mengempublikasikan penelitian dalam jonalshof personality and, social psy chology tahun 1998 tentang pengarah pujian terhadap kinerja pelajar di sekolah riset tersebut di lakukan pada peserta usia sampai tahunan, dengan cara memberikan permainan yg membutuhkan pemecahan masalah, 

"MENGENALI TANDA-TANDA AWAL ANAK  KECANDUAN GAWAI"

-melihat kecanduan anak -anak kecil dan membukuk dan fokus kelayar gadget mungkin menjadi pemandangan wajar hari ini terutama anak-anak pada keluarga muda, pertanyaan nya adalah apakah hal yg tersebut merupakan hal wajar hal yg tersebut merupakan ancaman bagi anak"hari ini, sarah domaff dan koleganya menyatakan bahwa kita selama ini terjebak dalam perdebatan tentang beberapa banyak yg di habiskan oleh anak anak kita di depan layar gadget, sehingga kita lebih memperhatikan beberapa jam perhari batasan norma seorang anak boleh menggunakan  gadget, kita lupa bahwa hal tersebut tidak otomatis mampu memperidikasi masalah emosi dan sosial anak-anak kita. 

"LABEL EMOSI DAN CARA LAIN MENINGKATKAN KECAKAPAN EMOSI ANK"

-saat menuggu anak pulang sekolah di gerbang sekolah saya mendengar sekelompoh ibu-ibu tengah asik membicarakan prilaku anak yg di sebut ngelemak"kmren pas marah itu nama di pukul pkai sandal didepan kita kita lo bu" bgitu salah satu ibu-ibu mengatakan argumer bahwa anak tersebut susah di atur, sebagai mengarah kan semua anak harus kita yakini sebagai suatu yg terbaik untuk setiap keluarga nyatanya, banyak sekali org tua mengeluh kan prilaku anak-anak mereka mulai dri suruh diatur sampai melawan org tua, lt is our respon sibility to learn to became emotionlly lntelligent these are skills, they're not easy, natare didn't give them tous wehave to learn them "begitu ahli pisikologi paul eknam berkata tentang kecakapan dan kecerdasan emosional selain sebagian tugas setiap manusia kecerdasan emosional disebut eknam sebagai kecakapan/keterampilan tidak ada suatupun keterampilan yg tdk bisa di pelajari itu lah kata kuncinya. 

"KPAN DAN BAGAIMANA MULAI BERCERITA KEPADA ANAK"

-om arza(8bulan)sudah bisa saya bacakan cerita apa ngak ya? pesan whatsapp yg saya terima pagi itu dri saudara meningkatkan beberapa pertanyaan yg saya dapat kan kettika menngisi kelas parenting di berbagai lembaga paud kebanyakan ibu"muda yg yg tertarik dengan mamfaat bercerita ke anak memiliki dua pertanyaan besar, mulai lah dengan bermain bermain dan rutinitas anak merupkan dasar yang membentuk perkembangan bahasa anak ahli perkembangan anak jrome bruner dlam buku nya actua minds posible worlds (1986)juga meyakini bahasa anak membangun kemampuan naratipnya. suatu ketika saya terget karna mendemger anak"pertama saya (waktu itu berusia 2 tahun 5 bulan) mengoceh saat duduk diantar kolset untuk buang air besar.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun