Mohon tunggu...
Khairun Nimah
Khairun Nimah Mohon Tunggu... Wiraswasta - MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH RIAU

ILMU KOMUNIKASI 20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Agama

19 April 2021   12:05 Diperbarui: 19 April 2021   12:11 7588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjumpaan pancasila dan Agama-agama di Indonesia merupakan tema yang menarik untuk didalami khususnya dalam mengembangkan pendidikan agama yang berwawasan religius-kebangsaan. Mengamalkan pancasila ternyata bukan hanya sekedar  ideologi bangsa, sebagai kohesi sosial bagi masyarakat/bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, tetapi nilai nilai pancasila  merupakan roh yang sangat aktual, relevan dihayati dalam perjumpaan roh kebangsaan dan keagamaan.

Pemahaman Ketuhanan yang Maha Esa Dalam Pancasila

pemahaman Ketuahana Yang Maha Esa mau mengatakan bahwa semua agama substansinya sama dimana ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna multi agama, bukan satu agama tetapi nilai nilai universal dari semua agama di kemas dalam pancasila. dimana Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi payungnya (Komaruddin Hidayat,2018). Ketuhanan Yang Maha Esa tidak boleh di pandang sekunder, tetapi semua agama dijamin, dilindungi oleh Negara. Konsepsi ke Indonesian itu ditampakkan oleh alamm yang symbol-simbol agama yang bukan merupakan fondasi dari syariah/ajaran subtansi sebuah agama.

Pancasila dalam perjumpaan dengan agama agama di Indonesia, dalam konsep Ketuhanan Yang Maha Esa mengakomodasikan kebutuhan pemahaman dari semua iman dan kepercayaan keagamaan yang ada di Indonesia, dengan memberikan ruang tafsir yang khas bagi semua agama dan kepercayaan. Maka Pendidikan Agama yang Pancasialis dapat berkembang dengan menggali dari Roh Pancasila. Berikut nilai nilai keagaan dalam setiap sila pancasila :

sila pertama,

Kemahaha Esa-an Tuhan merupakan konsekuensi logis dari hakekat manusia sebagai makhluk beragama. konteks pluralitas agama tidak bertentangan dengan kemaha Esa-an Tuhan. Dan sebaliknya,  justru dalam pluralitas agama terletak arti makna sejati kebesaran dan kemaha Esa-an Tuhan hendaknya dihayati sehingga roh pancasila sebagai roh kebangsaan benar benar menjadi keutamaan sosial.

sila kedua,

 Dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan diskursus pendidikan agama di sekolah,kampus,yang lebih humanis,moderat,dan inklusif,berkeadilan,semakin beradab dalam kebersamaan sebagai anak bangsa. sebab tujuan hidup beragama (menciptakan kemaslahatan manusia di muka bumi)

sila ketiga, 

manusia dilihat secara sakral religius-teologid, sebagai citra Allah sehingga kehidupan spritual umat beragama dapat terinspirasi menghayati nilai nilai agamanya dalam bingkai roh pancasila, roh kebangsaan dalam semangat  Bhinneka Tunggal Ika. Maka pendidikan Agama dan Budi pekerti tidak boleh terisolasi dari realitas kemajemukan Indonesia dan di ikat oleh semangat persatuan.

sila ke empat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun