Mohon tunggu...
Khairunnida
Khairunnida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Long life learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Botol Plastik Bisa Jadi Media Tanam Hidroponik?

9 September 2022   20:05 Diperbarui: 9 September 2022   20:06 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan salah satu trending topik di Indonesia, bukan hanya menjadi perbincangan isu kesehatan saja namun pemerintah kian memarakkan upaya untuk melakukan pencegahan stunting sedini mungkin. 

Pencegahan terhadap intervensi gizi spesifik yakni terkait tindakan medis kepada calon ibu, ibu hamil, ibu menyusui dan baduta (bayi di bawah dua tahun). Sedangkan Pencegahan lainnya dilakukan terhadap intervensi gizi sensitif yakni terkait tindakan non medis seperti perbaikan dari segi sosial, ekonomi, pendidikan dan sanitasi kebersihan lingkungan.

Pusat penelitian kependudukan, Yuli astuti menerangkan bahwa pembenahan intervensi gizi spesifik hanya berkontribusi 30% dalam kasus penurunan angka stunting, sedangkan kontribusi 70% lainnya berasal dari intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi sensitif perlu diperhatikan dari seluruh lapisan masyarakat terutama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan di area tempat tinggal si ibu dan baduta. 

Salah satunya dengan strategi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang mana memiliki peran penting dalam pengurangan limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Khususnya dalam penanganan limbah anorganik yang sulit terurai seperti sampah plastik. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya pengurangan atau pemanfaatan kembali sampah plastik menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Media tanam hidroponik sederhana dengan memanfaatkan botol plastik adalah salah satu upaya mengurangi (reduce) keberadaan sampah anorganik. Penggunaan (reuse) serta pengolahan kembali (recycle) botol plastik menjadi media tanam hidroponik tentunya sangat mudah dilakukan. 

Selain dari ajakan zero waste bisa juga menjadi salah satu ajang go green di masyarakat, karena dengan bercocok tanam menggunakan metode hidroponik bisa menghasilkan berbagai jenis tanaman dari sayuran (bayam, selada, tomat, kangkung, pakcoy, seledri, paprika, brokoli, terong dan lain-lain) hingga buah-buahan (melon, stroberi, anggur kelengkeng dan lain-lain).

Hidroponik, dari kata hidro berarti air dan ponik berarti suka atau dikenal dengan istilah tanaman yang suka air, dimana pada prinsipnya cara membudidayakan tanaman dengan metode ini tanpa menggunakan tanah, jadi cukup dengan air dan unsur mineral air nya saja. Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik sederhana:

dok pribadi
dok pribadi
  • Botol plastik
  • Benih sayuran atau buah-buahan yang akan ditanam
  • Rockwoll atau sekam bakar
  • Sumbu atau kain flannel
  • Larutan vitamin AB mix
  • Plastik hitam atau pilox
  • Gunting atau pisau

Metode penanamannya yaitu terdiri dari beberapa langkah yaitu:

dok pribadi
dok pribadi
  • Melakukan penyemaian (perendaman di air tanpa atau dengan vitamin AB mix) benih biji di media tanam rockwoll atau sekam bakar terlebih dahulu di dalam wadah terpisah, tunggu hingga muncul akar dan batang yang kuat, sisihkan.
  • Potong botol plastik menjadi 2 bagian lalu lubangi pada bagian tutup botol, botol di pilox atau diselubungi kain hitam (agar cahaya tidak menembus ke dalam cairan vitamin) letakkan sumbu atau kain flannel di bagian mulut botol, sisihkan.
  • Buat larutan vitamin AB mix sesuai takaran kemasan.
  • Jika ukuran bibit tanaman di penyemaian sudah berukuran +/- 3 jari atau adanya akar dan batang tanaman maka bibit dipindahkan ke dalam botol yang sudah disiapkan
  • Masukkan cairan ab mix kedalam potongan botol dan letakkan bibit tanaman di bagian mulut botol yang telah di tambahkan sumbu.
  • Perawatan tanaman yakni dengan mengganti air dari tanaman per 3 hari sekali dan dijaga kelembaban airnya agar tanaman tidak kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun