Mohon tunggu...
Khairunisa
Khairunisa Mohon Tunggu... Novelis - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi "Cold Couple"

26 Januari 2020   21:03 Diperbarui: 26 Januari 2020   21:19 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari pertama di sekolah,ia mempunyai teman bernama Mina.Mina membantu Sandra untuk memperkenalkan fasilitas dan ruangan di sekolah mereka.Lain halnya dengan Sanggi,teman sekelasnya yang selalu menggoda Sandra.Sandra merasa risih dengan ulahnya.Hal itu yang membuat Edgar selalu melindungi Sandra.

Ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Sandra.Apalagi setelah Edgar mengetahui fobia yang dialami Sandra,ia semakin ingin melindunginya.Dalam hati kecilnya,Edgar selalu ingin berada di dekat Sandra.

Edgar pun sering mengantar jemput Sandra untuk ke sekolah,yang bermula dari Edgar menawarkan Sandra untuk pulang bareng dengannya karena waktu itu ayahnya tidak bisa menjemputnya.Kedekatan Sandra dengan Edgar membuat ayah Sandra senang dan merasa bahwa Edgar benar-benar menyayangi putrinya tersebut.Kalau diibaratkan ,Edgar dan Sandra itu seperti dua kutub magnet yang berbeda.(hal 119)

Begitu pun dengan Ibu Tika,ibunya Edgar.Ia merasa senang sekaligus penasaran dengan sosok Sandra.Ia ingin tahu dengan orang yang sudah berhasil membuat anaknya perhatian kepadanya.Setahu Tika,sosok Edgar di matanya sangat dingin.Oleh karena itu,ibu Edgar memintanya agar ia membawa main Sandra ke rumahnya.Edgar pun menyetujui.

Sementara itu,awalnya Sandra sempat menolak karena Sandra takut ibunya Edgar sangat galak.Edgar pun bilang jika ibunya itu terlalu baik.Akhirnya Sandra pun menyetujui untuk ikut ke rumah Edgar.Sesampainya di rumah Edgar,mereka melihat sebuah sepeda motor terparkir di halaman rumah.Edgar tahu bahwa itu adalah milik Cecil dan Andrew,yaitu paman dan bibi Edgar.

Edgar pun menahan emosi yang bergejolak.Ia mengetahui betul paman dan bibinya itu.Mereka hanya datang disaat butuh tetapi menghilang tak ada kabar ketika senang.Edgar yakin mereka pasti ingin meminjam uang lagi kepada ibunya.Ia pun langsung membuka pintu dan mendorongnya dengan keras.Ia langsung mengusir paman dan bibinya.

Setelah paman dan bibinya pergi,Sandra terlihat begitu ketakutan.Namun Edgar langsung mengajak Sandra ke dalam rumahnya.Ibu Edgat pun tahu dengan fobia yang dialami Sandra.Karena Sandra pingsan setelah ibunya Edgar mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Sandra.

Setelah itu,beberapa hari yang lalu Sandra teringat pada laki-laki yang berada di rumah Edgar dulu.Yaitu Andrew,paman Edgar.Sandra teringat memori buruk yang berusaha ia lupakan.Tetapi sekarang dia mengingatnya dalam ingatan yang mengerikan.Ia ingat kejadian yang pernah terjadi dengannya dulu.Saat berusia enam tahun,dirinya hampir dilecehkan oleh tiga orang dewasa saat sedang bermain sendirian di sebuah taman.

Saat itu ia tidak bisa berteriak dan membuat trauma hebat padanya,membuatnya takut pada sentuhan sekecil apapun sampai sekarang.Ia pun memberitahu ayahnya bahwa ia melihat salah satu dari tiga pelaku yang dulu hampir melecehkannya.Akhirnya Andrew pun dibawa ke polisi untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.Edgar yang mendengar berita itu pun semakin membenci pamannya.

Sandra pun perlahan-lahan mulai sembuh dari fobianya.Berkat ide dari Edgar yang menggunakan sarung tangan untuk menyentuh dan tekad serta keinginan yang kuat Sandra agar bisa memeluk ayahnya dan menggengam jemari Edgar.

Karena mereka bukan sekedar remaja biasa.Mereka menanggung luka,menyembunyikan memori tak terduga,memiliki alasan kuat untuk setiap tindakan yang seolah tak bermakna.Kita yang terluka,kita yang menerima,kita yang sama....(hal 269)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun