Mohon tunggu...
Khairun Nisa
Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya penulis pemula

Saya penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Ulang Tahun Ayah

22 Mei 2022   13:31 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:32 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar telah menyingsing di pagi hari

Menyapa lembut dengan cahaya terangnya

Aku terbangun dari mimpi yang tak pasti

Astaga, ternyata hari ini sangat berharga bagi kita

Aku berbisik pada dinding yang tak saling bersapa

Aku bertanya pada jiwa yang meraung-raung tiada henti

Mengapa waktu sangat cepat berputar tanpa berbincang

Ah, ternyata ini adalah hari yang selalu dia nanti-nantikan

Hari dimana tuhan membawanya ke dunia fana ini

Hari yang memberi sejuta suka cita tiada tara

Hari dimana rambutnya mulai berubah memutih perlahan-lahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun