Mohon tunggu...
Khairul Azan
Khairul Azan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sukses Itu Hanya Butuh "Fokus" Bukan "Rakus"

22 November 2017   07:53 Diperbarui: 22 November 2017   08:50 3380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh

Khairul Azan

(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

 "Banyak sekali orang di luar sana yang gagal dalam meraih mimpi bukan karena peluang dan kesempatan yang tidak ditemui, melainkan karena tidak fokus pada satu tujuan utama".

Manusia bukanlah makhluk yang sempurna melainkan serba terbatas. Sehingga dengan keterbatasannya tersebutlah yang menjadikan alasan mengapa manusia menjadi makhluk penguasa di muka bumi. Keterbatasan dalam diri kita salah satunya terlihat dari rasa puas yang tak kunjung terjadi. Orang lain punya mobil maka kita juga ingin punya mobil, orang lain punya pesawat maka kita juga menginginkannya. Begitulah seterusnya.

Rasa tidak puas jika dilihat dari satu sisi menggambarkan kita adalah makhluk yang tak pernah bersyukur dari apa yang telah Tuhan beri. Namun jika dimaknai dari sisi lain maka rasa tidak puas bisa menjadi positif jika tujuannya untuk memotivasi diri. Rasa tidak puas membuat diri semakin semangat untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Rasa tidak puas membuat diri menjadi tangguh karena hidup tak pernah mengeluh.

Untuk meraih sukses maka butuh proses. Sebuah proses tidak mengindahkan "bim salabim, maka jadilah" melainkan ada tahapan yang harus dilalui. Tahapan yang dilalui membutuhkan prioritas dalam melangkah. Prioritas dalam melangkah di dalakukan sesuai dengan urutan kebutuhan. Jangan menggapai apa yang belum kita butuhkan saat ini. Biarkan saja ia bersembunyi, sampai saatnya semua itu akan kita raih.

Agar kesuksesan bisa kita raih maka fokuslah dalam mengapai satu tujuan. Berfokus pada satu tujuan adalah salah satu faktor kunci kesuksesan. Jangan rakus ingin memiliki dan mendapatkan semuanya dalam waktu yang sama. Rasa rakus tidak akan membantumu justru akan membuat satu persatu tujuanmu tidak akan tercapai. 

Fokus akan mengarah pada maksimalhya sebuah usaha. Ketika usaha telah maksimal maka langkah-langkah kesuksesan tidak akan tertahan, fikiran tidak bercabang dan tindakan tidak akan sumbang. Visi hidup semakin jelas karena tidak ada pilihan lain yang melintas. Satu tujuan menjadi prioritas yang harus diwujudkan dengan kerja keras.

Orang yang tidak fokus pada satu tujuan tak ubahnya seperti berada dipersimpangan jalan, tanpa adanya tujuan yang jelas. Orang kekiri kita ikut kekiri padahal kita ingin kekanan, dan ketika orang kekanan maka kita ikut kekanan padahal kita ingin kekiri. Kita sibuk mengurus dan memusingkan tujuan orang lain sehingga lupa akan tujuan sendiri. 

Sehingga orang telah sampai kebulan kita masih dipersimpangan jalan. Kita sibuk mengkoreksi kelemahan orang lain namun tak pernah menilai diri sendiri. Sehingga apa yang terjadi muncullah rasa egois yang menganggap dirinya yang paling tinggi. Padahal sebanarnya kita tak lebih hanyalah seperti katak di dalam tempurung yang nyaring bunyinya dalam sebuah tempat yang mengungkung. Ya, begitulah bagi orang yang tidak fokus dalam menjalani kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun