Mohon tunggu...
Khairul umam
Khairul umam Mohon Tunggu... Lainnya - lain lain

medan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tugu Pahlawan Ampera "Desa Kolam"

15 Februari 2021   12:00 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:08 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Kolam, Pedalaman Tembung, Deliserdang dulunya daerah perladangan, perhutanan, dan perkebunan. Dengan penduduk 85% berprofesi sebagai petani asal Jawa Timur, tepatnya Ponorogo tak terpungkiri banyaknya anggota PKI bersarang di Kampung Kolam, Sumut. PKI pun sering kali mengadakan kaderisasi di Kampung Kolam dengan naungan organisasi Fajar Harapan. Kehadirannya semula tidak pernah menjadi masalah, namun saat pemerintah menetapkan PKI sebagai organisasi terlarang sejak 30 September 1965 dimulailah percikan api tragedi Kampung Kolam.

Sejak reformasi tahun 1998, budaya memperingati Gerakan 30 September/PKI sudah mulai luntur. Tak ada lagi tayangan film yang memperlihatkan kekejaman PKI yang mebunuh 7 jenderal di televisi. Melaksanakan upacara bendera di semua instansi juga sudah bukan keharusan lagi.

Banyak persepsi yang muncul dari catatan sejarah seputar rangkaian peristiwa yang terkait dengan G 30 S/PKI dan rangkaian peristiwanya.

Begitu pula dengan peristiwa Kampung Kolam. Kendati kejadiannya sudah lama berlalu, sekitar 45 tahun lamanya, ingatan dan trauma peristiwa itu masih terus menggelayuti para pelaku sejarah. Khususnya para orang-orang yang diduga sebagai eks- PKI.

Tugu itu, dibangun untuk mengenang dua orang yang diduga menjadi korban kekejaman PKI. Bahkan, sebagai sarana untuk mengenang dua orang tersebut, di tugu setinggi 6 meter ditulis nama kedua orang korban, Mohammad Jacop dan Drs Adlin Prawiranegara.

Tugu itu berada di tengah-tengah ladang jambu kelutuk yang terlihat ranum dengan buahnya. Di sana terdapat tulisan yang berbunyi, "Tugu Pahlawan Ampera, Pada Tanggal 25 Oktober 1965, Dalam Penumpasan G 30 S/PKI, gugur di tempat/parit ini dua orang anggota Pemuda Pancasila: M Jacop (PP) dan Drs Adlin Prawiranegara (PP/HMI). Pengorbananmu Tetap Kami Kenang Dengan Hayati. Pergilah Engkau Dengan Se-Tenang-Tenangnya. Kami Teruskan Perjuanganmu. Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Pahlawannya. Tertanda DPW PP Sumut Ketua Dewan Pertimbangan Zainuddin Jaffar, Ketua Dewan Pembina Drs Tagor Lubis, Ketua M Y Effendi Nasution dan Sekretaris Amran YS, Kampung Kolam".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun