Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Ketajaman Berpikir Anak Melalui SPPKB

25 Mei 2022   18:53 Diperbarui: 25 Mei 2022   18:59 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thinking (Source: Pixabay)

Dapat kita lihat bahwa salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru yaitu kurangnya usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Tanpa disadari dalam setiap pembelajaran siswa akan selalu didorong untuk memahami semua materi pembelajaran tanpa adanya jeda (Fatkhan, 2021). 

Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan tersebut terbentuklah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yang diharapkan mampu membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya.

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir peserta didik. Dalam strategi ini, anak tidak diberikan meteri pembelajaran begitu saja tetapi mereka akan dibimbing untuk menemukan sendiri solusinya melalui interaksi dengan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki siswa. 

Landasan filososfis dari Strategi Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yaitu konstruktivis, yang mana mengatakan bahwa pengetahuan terbentuk tidak hanya dari objek, melainkan dari bagaimana kemampuan subjek dalam menangkap dan memahami objek yang sedang diamati.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa dalam proses pembelajaran guru tidak hanya sekedar membagi pengetahuan kepada siswa begitu saja, tetapi juga mengajak siswa untuk saling berinteraksi terhadap objek, pengalaman dan lingkungan sekitar. 

Maka dari itu, menurut Sanjaya (dalam Zakiah dan Febriana, 2016) mengatakan bahwa pembelajaran berpikir lebih menekankan pada aktivitas peserta didik untuk memahami objek, menganalisis dan mengonstruksi informasi untuk menjadi pengetahuan baru. 

Model Pembelajaran SPPKB merupakan model pembelajaran yang berdasar pada pembangunan kemampuan berpikir siswa melalui pengamatan, telaah fakta-fakta yang diperoleh atau pengalaman anak untuk memecahkan permasalahan.

Peter Reason (dalam Singpadon, 2012) berpendapat bahwa berpikir merupakan proses mental yang dialami seseorang bukan hanya untuk mengingat dan memahami, yang mana kedua hal tersebut bersifat lebih pasif dari berpikir (thinking).

 Pada dasarnya mengingat hanya melibatkan usaha untuk menyimpan sesuatu yang telah dialami dan dituangkan kembali jika ada permintaan, memehami informasi yang diperoleh, serta untuk melihat kaitan antar aspek dalam memori. Dalam berpikir seseorang akan memerlukan kemampuan mengingat (remembering) dan memahami (comprehending). 

Adanya pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir sudah pasti diikuti oleh kemampuan mengingat dan memahami, tetapi seseorang yang memiliki kemampuan mengingat dan memahami belum tentu memiliki kemampuan berpikir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun