Mohon tunggu...
Khairina Retnaningtyas
Khairina Retnaningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Seimbangkan Tangan dan Otak dengan Pendekatan STEAM

18 April 2022   22:51 Diperbarui: 18 April 2022   22:57 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

STEAM bukanlah metode pembelajaran yang terpisah-pisah, melainkan tentang bagaimana cara yang digunakan untuk menggabungkan atau menerapkan seluruh komponen yang terdapat dalam suatu tema.

STEAM merupakan singkatan dari Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art) dan Matematika (math). Istilah STEAM ini diciptakan di Sekolah Desain Pulau Rhode (RIDS). Strategi pembelajaran ini menggambarkan peran seni dalam sebuah sains dan desain. Salah satu pendiri STEAM yaitu Georgette Yakman yang menyebut metode ini sebagai "Sains dan Teknologi yang ditafsirkan melalui Teknik dan Seni, semua berdasarkan unsur-unsur matematika."

STEAM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir kompleks terhadap masalah di dunia nyata. Pendekatan pembelajaran ini juga mendukung pengalaman belajar dan problem solving, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling berkaaitan. Melalui STEAM, sains dan teknologi dapat diartikan melalui seni dan teknik termasuk komponen matematika.

Konsep utama pendekatan STEAM yaitu praktik sama pentingnya dengan teori. Artinya, ketika belajar maka individu harus menggunakan tangan dan otak secara seimbang. 

Jika di kelas anak hanya mempelajari teori maka mereka tidak akan bisa mengimbangi perubahan dunia yang dinamis. STEAM memiliki fitur utama sebagai pusat pembelajaran dari subjek yang berbeda, yang mana disini anak dapat menggunakan tangan dan otak bekerja secara bersamaan. Anak harus mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari.

Astuti dalam Tribun News mengatakan bahwa konsep pembelajaran STEAM faktanya sudah lama diterapkan di Taman Kanak-Kanak dan Lembaga PAUD Modern. 

Tetapi beberapa tahun terakhir pembelajaran STEAM menjadi metode yang populer dalam dunia pendidikan. Metode ini dapt diterapkan kepada anak sejak sedini mungkin dan akan disesuaikan dengan usia dan kemampuan yang dimiliki anak. Maka dengan demikian anak usia dini dapat mengikuti metode ini dengan perasaan aman dan nyaman.

Pembelajaran STEAM dapat diaplikasikan melalui bidang-bidang ilmu berdasarkan kegiatan anak dalam kehidupannya sehari-hari melalui pendekatan saintifik. 

Pendekatan ini memungkinkan anak untuk menjadi seseorang yang kreatif, inovatif, dan memiliki inisiatif tinggi kerena pembelajaran STEAM merupakan pembelajaran yang terhubung dengan kedisiplinan. 

Selain itu juga termasuk dalam pembelajaran kolaboratif yang mengarah pada pemberian motivasi dan inovasi yang berguna untuk meciptakan anak-anak yang aktif dan kreatif menuju masyarakat dan tidak hanya untuk memperkuat pembelajaran disiplin ilmu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun