Mohon tunggu...
Inovasi

Environmentalisme dalam Laporan Norlanda

17 November 2017   15:02 Diperbarui: 17 November 2017   15:05 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komunikasi Lingkungan dan Kesehatan ini akan dipaparkan aplikasi dari teori Ideology, the environment and one worldview:A discourse analysis of Noranda's environmental and sustainable development reports,dimana teori ini mengacu kepada analisis Noranda yang meliputi laporan pembangunan lingkungan dan berkelanjutan. Meskipun laporan yang dihasilkan oleh Noranda menampakan perubahan yang signifikan, namun laporan yang ia miliki mencerminkan perpaduan lingkungan dan filosofi yang tetap relatif konsisten dengan perspektif kontrak sosial yang dominan.

"With Brundtland and Rio an era of persuasion and learning came to a close as the world finallyseemed to appreciate that when it comes to the environment, 'we are all in the same boat'."(Fischer & Hajer, 1999, p. 1)

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa di era persuasi dan belajar ini untuk perduli terhadap lingkungan maka seluruh dunia akan mengapresiasi hal tersebut, karena pada akhirnya kita berada di tempat yang sama, di bumi. Namun, terdapat sedikit kegagalan dalam pesan yang disampaikan di atas bahwa mungkin memang kita sebagai manusia berada di bumi yang sama namun kita semua "berkayuh" ke arah yang berbeda; memiliki pandangan dan tujuan yang berbeda. Menurut Hawken (1998, p. 376): apabila sebuah perusahaan di planet ini mengaplikasikan praktis-praktis lingkungan dan sosial kepada perusahaan-perusahaan terbaik seperti misalnya Body Shop, Patagonia, Ben and Jerry's, dunia akan tetap menuju kepada kerusakan lingkungan, mengapa? Karena tidak semua orang memiliki persepsi dan tujuan yang sama sehingga kita tidak menjadi satu dan tidak semuanya memperdulikan lingkungan kita nanti di masa depan.  

WACANA ENVIRONTALISME

Eder (1996) memiliki tiga tahap wacana environtalism pada akhir 1960an.

Tahap pertama adalah ketidakcocokan ekologi dan ekonomi ditandai oleh masalah lingkungan.

Tahap keduaterjadi ketika pendekatan regulatif didominasi aksi lingkungan dan wacana.

Tahap ketiga, "normalisasi budaya lingkungan dan integrasi mereka dengan mendirikan pola pemikiran ideologis" Eder (p. 163).

Eder berargumen bahwa environtalism pada tahun 1980an membahas  mengenai wacana protes yang menempatkan lingkungan sebagai tujuan. Dan selama ini telah ada banyak komunikasi lingkungan yang dihasilkan oleh berbagai kelompok-kelompok kepentingan dengan beragam sudut pandang.

Kemudian hal ini menjadi hal yang kritis bagi organisasi untuk mempertahankan citranya dan mulai memproduksi dan membentuk komunikasi "green" image.

ENVIRONMENTAL PHILOSOPHIES

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun