Mohon tunggu...
Khairil Razali
Khairil Razali Mohon Tunggu... Dosen - Explorer

Ngampus di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, suka travelling.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menakar Selera Menonton TV Menjelang Pilpres

14 Februari 2019   12:13 Diperbarui: 14 Februari 2019   14:02 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.flowjournal.org/

Sudah dua momen pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia, saya merasakan bagaimana taste (semangat) saya menonton televisi terutama program berita terjun bebas ke titik terendah bila itu diukur. Dalam pengalaman saya pilpres benar-benar membuka ruang pemisahaan dari profesionalisme jaringan televisi di Indonesia karena sikap dukung mendukung calon tertentu. Fakta bahwa jaringan televisi dikuasainya oleh mereka-mereka yang menguasai partai politik dan kemudian menyetel jaringan mereka.

Idealnya bahwa stasiun-stasiun televisi mampu menjaga netralitas dan profesionalismenya atau tidak terjebak dalam pusaran pemilihan dalam menyajikan berita atau program-programnya sehingga masyarakat seperti saya tetap memiliki semangat (selera) untuk menonton televisi. Suasana persaingan dalam "merebut" hati pemilik televisi begitu kentara sehingga di masa-masa pilpres benar-benar bagi banyak orang televisi tidak layak ditonton. 

Apakah tidak baiknya bila televisi tetap berada di jalur "bebas" menjelang pilpres? Kenapa televisi harus juga menempatkan diri pada posisi tertentu ketika pilpres sehingga mempengaruhi sikap masyarakat dalam menikmati tayangan televisi? Menjelang pilpres di bulan April, jiwa saya begitu berontak untuk tidak menonton televisi Indonesia, karena sajiannya sangat tidak menarik dibandingkan tayangan-tayangan hari-hari jauh sebelum pilpres. Rasanya banyak orang yang merasakan hal yang sama bahwa di musim pilpres televisi sangat pantas untuk di"singkirkan" atau disimpan karena pertimbangan tadi. 

Sumber: http://marketeers.com/
Sumber: http://marketeers.com/
Apakah kondisi begini akan terus hadir di setiap pilpres? Apakah tidak memungkinkan bahwa stasiun televisi memposisikan diri tidak pada pilar suasana tidak netral dalam setiap proses pilpres? Entahlah, tapi ada baiknya warga negara yang ingin merasakan [menonton] televisi perlu diperhatikan walau panggung pilpres sangat penting dan strategis.  

         

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun