Mohon tunggu...
Khairil Razali
Khairil Razali Mohon Tunggu... Dosen - Explorer

Ngampus di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, suka travelling.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Runtuhnya Sikap Hormat dan Segan: Dampak Siswa Membully Guru

13 Februari 2019   22:00 Diperbarui: 13 Februari 2019   22:33 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harusnya lembaga pendidikan seperti sekolah bertujuan mendidikan dan membentuk generasi mendatang menjadi manusia berguna. Namun, belajar dari sejumlah kasus yang melibatkan siswa dan guru di sejumlah sekolah menjadi sangat ironis dimana dunia pendidikan di Indonesia masih mengalami hal tersebut. Apa yang salah? Apa yang tidak berfungsi? Kasus demi kasus terus terjadi dimana guru menjadi korban kenakalan siswa mereka sendiri. Kenapa siswa begitu digdaya di depan guru mereka? Mereka begitu semena-mena terhadap orang yang mendidik mereka? 

Apakah karena aturan-aturan banyak melindungi siswa dari ketegasan guru seperti halnya puluhan sebelumnya dimana guru terllihat begitu "perkasa" di kelas dan dihadapan siswa/i mereka. Guru dulunya tidak perlu khawatir akan menjadi terlapor bila menghukum siswanya atau parahnya di laporkan kepada orang tua siswa yang bisa berakibat fatal. Sehingga saat ini kesan "keperkasaan" seorang siswa di depan siswa/i nya saat ini kadang-kadang mudah sekali di "runtuh"kan oleh siswanya sendiri seperti yang baru-baru ini terjadi dan menjadi viral di Indonesia.

eksposisonline.blogspot.com
eksposisonline.blogspot.com
Apakah sikap hormat dan rasa segan terhadap guru kita sudah hancur? Apakah kedua nilai penting tersebut tidak ada terbangun lagi di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia saat ini? Apakah siswa/i tidak lagi memiliki moral value tersebut sudah hancur lebur dari jiwa-jiwa siswa/i di Indonesia? Entahlah, rasanya nilai moral tersebut dulunya sangat penting dalam membangun dan membentengi sikap dan rasa cinta siswa/i kepada guru-guru mereka. Apakah desakan perkembangan dan jarak antara guru dan siswa telah menghancurkan nilai penting tersebut? Dulunya, siswa/i sangat hormat dan takut kepada guru-guru mereka, sehingga peristiwa seperti kenakalan siswa terhadap guru tidak pernah terjadi. Namun, di zaman dimana tekhnologi menjadi terdepan, banyak peristiwa-peristiwa miris menusuk hati yang melibatkan siswa dan guru muncul dan seakan terus terulang dan terselesaikan dengan hanya meminta maaf tanpa menjadi tonggak perbaikan dan penyesalan bagi semua siswa/i di Indonesia. 

sman3mojokerto.sch.id
sman3mojokerto.sch.id
Harusnya siswa/i percaya bahwa guru adalah orang yang sangat penting dalam proses hidupnya. Harus disadari bahwa guru yang membukakan mata hati dan jalan bagi mereka. Sikap hormat dan segan sangat perlu tumbuh dalam jiwa siswa/i agar peristiwa seperti memukul dan menyiksa guru tidak terus terjadi di Indonesia. Ada bagusnya bahwa pemerintah perlu menelaah kembali aturan seperti larangan guru menghukum siswa/i agar lebih tepat dan berwibawa bagi seorang guru dalam mendidik. Sehingga tidak ada kekhawatiran dari guru dalam menegakkan disiplin di sekolah. Perlu di perhatikan bahwa otoritas bagi seorang guru harus kuat, sehingga tidak semena-mena guru mendapatkan perlakuan yang sangat tidak pantas dari siswa/i mereka sendiri. Akhlak dan moral value harus diperkuat seperti sikap hormat dan menyegani guru dalam kondisi apapun. 

Semoga kejadian membully guru bisa lenyap dari dunia pendidikan Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun