Mohon tunggu...
Khairat
Khairat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi Lebih Baik

Mahasiswi STIBA Ar Raayah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Saatnya Muslimah Berwirausaha

20 September 2021   08:26 Diperbarui: 27 September 2021   11:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berwirausaha  tidak selalu mudah dan menyenangkan. Hal ini dapat kita ketahui dari berbagai kisah wirausahawan yang sudah tersohor. Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak melarang hamba-Nya untuk berwirausaha, bahkan sangat dianjurkan dalam Islam.

Terdapat dalil dari Al-Qur'an dan hadits tentang hal ini. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya." (Muttafaqun 'Alaih)

Tak jarang kita temukan bahwa wirausahawan tersebut juga merupakan ustadz atau dai, seperti Aa Gym, Yusuf Mansur, Felix Siauw, Khalid Basalamah dan lain-lain. Kesibukan berwirausaha tidak menghalangi mereka untuk berdakwah, begitu juga sebaliknya.

Berwirausaha tidak dikhususkan hanya untuk laki-laki saja, seorang muslimah boleh berwirausaha asalkan tidak melanggar syariat dan kodratnya sebagai perempuan. Saya mengenal salah seorang daiyahpreneur di Payakumbuh. Beliau dikenal dengan nama Ummu Hanifa. Beliau merupakan ustadzah pengajar tahsin dan tahfidz di salah satu lembaga pembelajaran Al-Quran yang masyhur di Payakumbuh.

Ibu dari lima anak ini memiliki kesibukan berwirausaha disamping kewajiban mengurus rumah tangga dan mengajar. Berbagai jenis usaha telah digelutinya. Diantaranya bisnis pakaian muslim dan muslimah(sandang) sejak tahun 2009, menjual dan menerima pesanan berbagai jenis makanan(pangan) sejak tahun 2003, dan bisnis properti(papan) sejak tahun 2014.

Ketika ditanya mengenai jalannya usahanya sebelum dan selama pandemi, ustadzah yang pernah berprofesi sebagai perawat ini menuturkan betapa agungnya kuasa Allah 'Azza Wa Jalla  dalam mengatur rezeki. Untuk usaha pakaian beliau tetap konsisten menerima pesanan dan menyediakan pakaian disaat penjahit lain beralih ke pembuatan masker, bahkan itu ketika pandemi sedang mencapai puncaknya beliau bisa memberikan mukafaah pegawainya sebanyak empat juta rupiah perbulan karena banjir orderan, jumlah yang besar mengingat banyak orang justru di-PHK di masa pandemi. Sementara itu untuk bisnis makanan, sebelum pandemi biasanya beliau mengirimkan berbagai makanan seperti kerupuk ke berbagai daerah hingga ke pulau Jawa. Selama pandemi beliau lebih memilih menerima pesanan makanan, seperti bakso dalam daerah. Mengenai bisnis properti, beliau menuturkan bahwa sebelum pandemi banyak pembelian perumahan dengan harga tiga ratus sampai empat ratus lima puluh juta rupiah. Di masa pandemi justru yang lebih banyak terjual rumah pribadi seharga dua miliar rupiah. Sungguh, Allah Subhanahu Wa Ta'ala maha pemberi rezeki kepada hamba-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka.

Mengenai strategi dan trik dalam berusaha, Ustadzah yang saat ini berusia 38 tahun ini mengatakan tidak ada strategi dan trik khusus dalam berusaha. Beliau menjabarkan strategi beliau sebagai berikut :

  • Selalu berharap Allah Subhanahu Wa Ta'ala jaga segala kebaikan yang ada
  • Mintalah kepada-Nya limpahan kebaikan dalam setiap keadaan
  • Ujian akan selalu ada dalam kehidupan. Namun, mintalah kepada-Nya untuk memperbaiki keadaan, dan yakinlah bahwa Dia akan mempertemukan kita dengan orang yang bisa diajak bekerjasama dengan baik
  • Meskipun ada hubungan kerja antara bos dan karyawan, jangan semena-mena dan menghardik karyawan, pahami kesalahannya dan jangan bosan untuk terus memberitahu dan mengajar karyawan
  • Karyawan baru disyaratkan untuk tidak meninggalkan shalat, berjilbab dan jujur
  • Tekankan kepada karyawan bahwa usaha yang dijalankan adalah usaha bersama, Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengatur rezeki masing-masing
  • Tidak membebankan semua pekerjaan kepada anggota, terkadang bos juga perlu ikut turun tangan membantu
  • Kerjasama yang kompak dengan keluarga, suami dan anak, serta seluruh anggota

Ibrah yang dapat diambil dari daiyahpreneur ini adalah penanaman keyakinan bahwa rezeki setiap manusia itu telah diatur Allah 'Azza Wa Jalla, tetap belajar dari segala sisi kehidupan sesuai kemampuan, meluruskan niat karena-Nya karena yang dilakukan lillah tidak akan berujung lelah, dan berlatih memanajemen waktu dengan baik. Semoga Allah 'Azza Wa Jalla memudahkan urusan kita. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun