Gresik, sebagai salah satu pusat industri terbesar di Jawa Timur, mengalami pertumbuhan ekonomi pesat berkat kehadiran industri besar seperti PT Semen Gresik, Petrokimia Gresik, serta berbagai perusahaan manufaktur lainnya. Keberadaan industri ini menciptakan ribuan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong investasi di sektor perdagangan dan jasa. Namun, di balik kemajuan ekonomi ini, ketimpangan sosial-ekonomi antara pusat kota dan daerah pinggiran semakin terlihat.
Di pusat kota dan kawasan industri, pertumbuhan ekonomi melaju pesat. Infrastruktur modern, fasilitas kesehatan yang lengkap, serta akses pendidikan berkualitas menjadi faktor yang mendukung kesejahteraan masyarakat kota. Sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) berkembang pesat seiring meningkatnya daya beli masyarakat dan kemudahan akses terhadap modal usaha. Selain itu, investasi dari dalam dan luar negeri semakin memperkuat ekosistem bisnis di kawasan ini.
Sebaliknya, daerah pinggiran seperti wilayah pesisir dan pedesaan masih menghadapi keterbatasan ekonomi. Mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan perikanan yang sangat rentan terhadap perubahan cuaca dan fluktuasi harga pasar. Minimnya akses terhadap teknologi pertanian dan perikanan modern semakin memperburuk kondisi ekonomi mereka, membuat mereka sulit keluar dari jerat kemiskinan.
Salah satu penyebab utama ketimpangan ini adalah infrastruktur yang belum merata. Banyak desa di Gresik masih memiliki jalan yang rusak, sehingga menyulitkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Kurangnya akses terhadap listrik dan air bersih juga menjadi kendala utama dalam peningkatan kualitas hidup dan pengembangan usaha lokal. Akses terhadap layanan kesehatan juga terbatas, menyebabkan masyarakat di daerah terpencil kesulitan mendapatkan perawatan medis yang layak.
Sebaliknya, di pusat kota dan kawasan industri, fasilitas transportasi, jalan tol, dan pelabuhan internasional semakin mempermudah kegiatan ekonomi. Kemudahan distribusi barang dan jasa membuat sektor perdagangan dan industri terus berkembang, semakin memperlebar kesenjangan dengan daerah pinggiran yang masih tertinggal.
Pendidikan menjadi faktor penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, banyak sekolah di daerah pinggiran masih menghadapi keterbatasan fasilitas, tenaga pengajar, dan kualitas pembelajaran. Anak-anak di desa sering kali kesulitan mengakses pendidikan yang berkualitas, sehingga mereka kurang memiliki daya saing di dunia kerja. Di sisi lain, pusat kota memiliki lebih banyak akses ke institusi pendidikan berkualitas serta program pelatihan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Banyak perusahaan besar bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mencetak tenaga kerja yang siap pakai, memberikan mereka peluang karier yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat di daerah terpencil.
Mengatasi ketimpangan ekonomi di Gresik membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pembangunan jalan desa, peningkatan akses listrik, serta penyediaan layanan air bersih sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah pinggiran. Dengan infrastruktur yang lebih baik, masyarakat dapat lebih mudah mengakses pasar, fasilitas kesehatan, dan pendidikan yang lebih layak.
Pemerintah dan sektor swasta perlu memberikan dukungan kepada petani dan nelayan dengan teknologi modern serta akses pasar yang lebih luas. Program bantuan modal usaha dan pelatihan bisnis untuk UMKM juga diperlukan agar masyarakat pinggiran memiliki lebih banyak peluang ekonomi. Pemerintah harus memperbaiki kualitas pendidikan di daerah terpencil dengan menambah tenaga pengajar, meningkatkan fasilitas sekolah, serta menyediakan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, program pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri harus diperluas agar masyarakat pinggiran memiliki keterampilan yang lebih baik.
Perusahaan besar di Gresik dapat berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), seperti membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan di daerah pinggiran serta memberikan pelatihan kerja bagi masyarakat setempat. Perkembangan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk menjembatani kesenjangan ekonomi. Masyarakat pinggiran dapat diberdayakan melalui e-commerce, pelatihan digital, dan akses ke pasar yang lebih luas melalui platform daring.
Ketimpangan ekonomi di Gresik merupakan tantangan yang harus segera diatasi agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat pertumbuhan ekonomi. Pemerataan infrastruktur, peningkatan akses pendidikan dan pelatihan kerja, serta penguatan ekonomi lokal menjadi langkah penting untuk mengurangi kesenjangan ini. Dengan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan seluruh wilayah di Gresik dapat berkembang secara lebih adil dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI