Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Harus Susu Sapi

22 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Berbicara mengenai susu, kebanyakan orang mengarah kepada susu sapi. Beragam jenis pengolahannya, susu sapi segar, UHT, full krim, low fat, skim milk, pasteurisasi hingga susu steril. Produk-produk olahan susu sapi atau disebut juga dairy product cenderung lebih diminati karena lebih familiar, mudah diperoleh dan dianggap lebih nikmat.

Nyatanya terlalu banyak mengonsumsi olahan susu sapi juga berdampak kurang baik. Produk olahan berbasis susu yang dijual bebas di antaranya adalah keju, yoghurt, kefir, krim, mentega, es krim dan custard. Produk dairy terutama keju, mengandung cukup banyak lemak jenuh dan kolesterol. Jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu penyumbatan pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Olahan industri susu tidak lagi melalui proses pemerahan alami melainkan rekayasa. Alaminya hewan mamalia melahirkan dahulu, baru mengeluarkan susu. Tapi demi mengejar target, sapi disuntik hormon tertentu agar bisa menghasilkan susu. Sapi juga diberi antibiotik untuk mencegah infeksi. Pengaruh hormon dan antibiotik itu pasti dosisnya besar dan tidak cocok untuk manusia. Banyak sapi makan palet makanan khusus untuk hewan yang terbuat dari terigu. Akibatnya banyak penyakit aneh timbul.


Menurut Riani Susanto, dokter naturopati lulusan US, susu yang baik adalah tidak mengandung hormon, antibiotik, dan rekayasa genetika. Tanpa tambahan perasa serta pemanis buatan. Sedangkan pada susu industri banyak ditambahkan segala macam tambahan, seperti vitamin dan DHA. sapi yang juga diduga makan makanan selain rumput.

Para ilmuwan di Argentina mencoba mengembangkan eksperimen dengan meng-kloning hormon bovine somatotropin dan rekayasa gentik sehingga produksi yang dihasilkan susu meningkat hingga 20 persen. "Produksi susu sapi normalnya 5,3 galon atau sekira 20 liter per hari. Setidaknya produksi susu akan bertambah 6 galon, setara 25 liter per hari," ungkap Andres Bercovich Kepala Riset dan Pengembangan di Firma Bioteknologi Bio Sidus.

Protein di susu sapi juga bisa jadi alergen bagi buah hati yang memiliki risiko alergi. Kekurangan enzim laktase pada pencernaan dapat menyebabkan intoleransi laktosa atau karbohidrat sehingga menyebabkan ketidaknyamanan saat mengonsumsi susu sapi atau produk olahannya.

Pilihlah jenis susu dengan memperhatikan kondisi tubuh serta nilai manfaatnya. Pada dasarnya susu dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu proses pemulihan, meningkatkan kesehatan otot dan otak, meningkatkan massa otot dan menguatkan tulang serta banyak manfaat menjaga kesehatan tubuh lainnya. *deeja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun